Home Internasional Perketat Imigrasi, Trump Utamakan Imigran Berkeahlian dan Berbahasa Inggris

Perketat Imigrasi, Trump Utamakan Imigran Berkeahlian dan Berbahasa Inggris

Washington DC, Gatra.com – Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump akan mengusulkan rencana untuk memperketat perbatasan dan merubah hukum imigrasi dengan mengutamakan pelamar mampu berbahasa Inggris, berpendidikan tinggi, dan sudah memiliki penawaran kerja. Hal ini disampaikan oleh seorang pejabat kepada Reuters (16/5).

Proposal tersebut disusun oleh Penasihat Senior Jared Kushner dan Stephen Miller serta Asisten Bidang Ekonomi Kevin Hasset untuk mempersatukan massa Partai Republik.

Selama beberapa dekade, hukum imigrasi AS menganut imigrasi berbasis keluarga dan sekitar dua per tiga orang yang mendapat green card (kewarganegaraan AS) tiap tahun memiliki hubungan keluarga dengan warga Negara AS. Proposal tersebut memungkinkan 57% green card dibagikan berdasarkan pekerjaan pelamar.

“Rencana Trump akan mempertahankan jumlah imigrasi legal sebesar 1,1 juta orang per tahun. Namun imigrasi berbasis keluarga hanya akan memenuhi satu per tiga kuota. Orang berkeahlian tinggi yang memiliki pekerjaan lebih diutamakan dan dapat membawa anak dan istri mereka” ujar seorang pejabat kepada awak media dalam pengarahan yang dilakukan di Gedung Putih.

Terkait daerah perbatasan, Trump akan memperkuat tembok perbatasan dan meningkatkan pemeriksaan barang dan orang dalam pelabuhan untuk mencegah penyelundupan narkoba. Pihaknya juga akan meningkatkan pungutan untuk membayar infrastruktur keamanan.

“Tujuan kami dalam jangka pendek adalah memastikan bahwa kami mengawal kebijakan presiden dalam mereformasi imigrasi dan kami ingin melihat Partai Republik bersatu dalam dua pilar tersebut, yang kami pikir sangat, sangat logis, sudut pandang yang sangat umum,” ujar pejabat tersebut.

Ia melanjutkan bahwa Trump akan mempresentasikan gambaran rencana tersebut dengan detil dokumen akan disampaikan dalam beberapa minggu kedepan.

Proposal tersebut tidak membahas masalah-masalah penting dalam perdebatan imigrasi seperti orang-orang yang melintasi perbatasan selatan dari Meksiko, anak-anak yang lahir dari imigran illegal atau Negara yang berada dalam perlindungan sementara. Selain itu, bantuan bagi para pekerja musiman juga tidak dibahas.

Di sisi lain, Kushner dan lainnya mengamati hukum imigrasi di Kanada, Jepang, Asutralia, dan Selandia Baru sebagai pedoman bagi AS untuk mendatangkan imigran berkeahlian tinggi.

Setelah melakukan studi terhadap negara-negara tersebut, mereka menemukan bahwa hanya 12% migrasi ke AS berdasarkan pekerjaan dan keahlian, dibandingkan dengan Australia 68%, Kanada 63%, Selandia Baru 57%, dan Jepang 52%.

708