Home Politik Jubir TKN: BPN Inkonsisten Dalam Klaim Kemenangan di Pilpres

Jubir TKN: BPN Inkonsisten Dalam Klaim Kemenangan di Pilpres

Jakarta, Gatra.com - Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, mencatat sejumlah kejanggalan dalam laporan kecurangan yang dibeberkan Badan Pemenangan Nasional (BPN), Prabowo-Sandiaga. Pertama, BPN inkonsisten dalam klaim kemenangan yang awalnya disebut menyentuh 62%. 

"Dari 62% berubah menjadi 67%, hingga terakhir kembali berubah menjadi 54%. Ini membuat kita yakin apa yang mereka sampaikan selama ini, itu adalah banyak bohongnya," jelas Juru Bicara TKN, Arya Sinulingga di Rumah Cemara, Kamis, (16/5). 

Arya menambahkan, bisa saja data ini benar tetapi diambil hanya di wilayah-wilayah yang menjadi basis kemenangan pasangan calon nomor urut 02 tersebut. Misalnya di Riau, Sumatera Selatan, Jawa Barat hingga Sumatera Barat. Persentase kemanangan ini lantas digabung menjadi klaim kemanangan Prabowo-Sandi. 

"Tapi kami yakin data meraka akan benar kalau sudah data dikumpulkan mencapai 100% yaitu posisinya di 56% di Jokowi dan 43% untuk mereka," tegas dia. 

Kejanggalan kedua terkait pernyataan penggelembungan suara di Jawa Timur yang merupakan salah satu basis kemenangan Jokowi-Ma'ruf. Bagi Arya, argumentasi ini justru konyol karena jumlah partisipasi di tiap wilayah pasti bertambah untuk tiap periode Pilpres. Hal ini diperkuat dengan hasil survei partisipasi masyarakat menyentuh angka 80% lebih. 

"Ya naik pasti. Dulu 20 juta sekarang 24 juta. Wajar naik karena tingkat partisipasi tinggi. Jadi bukan penggelembungan suara. Ini kan meraka terus menerus melakukan, membuat rakyat itu terpapar dengan kebohonhan , dengan hoax terus. Partisipasi naik wajar, wajar juga naik pemilih," tegas dia. 

Berbeda dengan Jawa Barat yang jumlah partisipasinya naik tetapi tidak disebut kecurangan. Alasannya, lanjut Arya, karena pasangan nomor urut 02 menang. 

 

Reporter: RPB

Editor: Wem Fernandez