Tebo, Gatra.com - Konflik antara PT Lestari Asri Jaya (LAJ) dengan petani Desa Napal Putih, Kecamatan Serai Serumpun, Kabupaten Tebo, Jambi, hingga pada pembakaran 5 unit alat berat milik perusahaan pemegang konsesi Hutan Tanaman Industri (HTI) di Tebo ini mendapat sorotan dari Bupati Tebo, Sukandar.
Sukandar meminta agar Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jambi untuk ikut turun tangan menyelesaikan konflik tersebut. "Persoalan perizinannya sekarang ini ditangani oleh Pemprov Jambi, kami berharap dalam menyelesaikan konflik ini Pemprov Jambi ikut turun tangan," kata Sukandar di Kantor Bupati Tebo, Rabu (15/5).
Sebagai orang nomor satu di Kabupaten Tebo, Sukandar minta kepada kedua belah pihak yang sedang berkonflik untuk dapat menahan diri. Diakuinya jika dia merasa heran atas konflik tersebut hingga terjadi pembakaran alat berat milik PT LAJ oleh warga.
“Dalam mediasi yang dihadiri oleh Asisten I Setda Tebo dan Wakapolres Tebo, 8 unit alat berat milik PT LAJ yang sempat disandera warga berhasil dikeluarkan dari lokasi dan pihak PT LAJ tidak akan melanjutkan pekerjaan, sudah berhasil dikeluarkan kok masuk lagi ke lokasi, ini yang membuat saya heran dan bertanya-tanya ada apa," katanya lagi.
Diketahui bahwa pembakaran alat berat tersebut merupakan buntut Konflik antara PT. Lestari Asri Jaya (LAJ) salah satu perusahaan pemegang konsesi Hutan Tanaman Industri (HTI) di Tebo dengan warga desa Napal Putih, Kecamatan Serai Serumpun, Kabupaten Tebo, yang berakibat ditahannya 8 alat berat milik PT LAJ oleh warga.
Informasi yang berhasil dirangkum di lapangan menyebutkan, konflik yang terjadi Minggu (12/5) kemarin bermula dari salah satu alat berat yang sedang melakukan pembersihan lahan (land clearing) di atas lahan yang sudah dikelola warga Desa Napal Putih dan dijadikan kebun karet. Lahan tersebut diklaim PT LAJ masuk ke dalam lahan konsesi milik perusahaan.