Jakarta, Gatra.com - Kepala Dinas Pariwisata DKI Jakarta Edy Junaedi mengatakan, kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Jakarta pada 2018 sebanyak 2,8 juta, tahun ini DKI menargetkan kunjungan 3 juta wisman.
Menurutnya potensi pariwisata di Jakarta sangat besar. Dari data yang ia tampilkan dalam diskusi yang diinisiasi Jakarta Tourism Forum (JTF), di Hotel Grand Cempaka, Jakarta, Rabu (15/5), wisata unggulan di Jakarta tergolong dalam wisata hiburan dan rekreasi, sejarah dan budaya, kuliner, sport tourism, MICE, bahari, dan wisata belanja.
"Semua stakeholder harus bekerjasama meningkatkan potensi wisata di Jakarta, tahun ini kami targetkan pariwisata menyumbang Rp6,2 triliun dari total Pendapatan Asli Daerah (PAD) DKI Jakarta," ujarnya.
Salah satu upaya meningkatkan jumlah wisatawan ke DKI antara lain dengan meningkatkan jumlah event yang diselenggarakan di DKI Jakarta. Event-event tersebut meliputi pameran, konferensi, sport event, festival, budaya, dan lain sebagainya. Ketua Jakarta Tourism Forum (JTF) Salman Dianda Anwar menilai Jakarta masih mengandalkan wisata MICE, padahal banyak potensi wisata lain yang patut dikembangkan.
"Wisata di Jakarta memang kuat di bisnis, tapi Jakarta juga punya banyak destinasi wisata yang menarik seperti Kepulauan Seribu, hanya saja belum dikemas dengan baik. JTF punya inisiasi untuk menggandeng para stakeholder pariwisata agar menciptakan ekosistem antar pelaku pariwisata. Misal ASITA dan PHRI membuat paket wisata yang tidak hanya berorientasi MICE tapi juga wisata alam, sejarah, budaya di Jakarta," jelasnya.
Menurut Salman, antar stakeholder perlu bersinergi agar kemajuan pariwisata di Jakarta tidak hanya unggul secara kuantitas. "Fokus kami tidak hanya meningkatkan jumlah kedatangan wisatawan tapi juga spending (uang yang dikeluarkan wisatawan), kami ingin meningkatkan long of stay wisatawan," tambahnya.
Sejumlah asosiasi menandatangani kerjasama untuk pengembangan pariwisata di DKI Jakarta dalam forum ini, di antaranya Asosiasi Perusahaan Pameran Indonesia (Asperapi), Indonesia Congress & Convention Association (INCCA), ASITA Jakarta, Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI).