Jakarta, Gatra.com - Memanasnya perang dagang yang melibatkan Amerika Serikat dan Cina berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi global, tetapi juga berdampak besar pada volativitas nilai tukar dan pasar keuangan secara keseluruhan.
Chief Economist Bank Mandiri, Andry Asmoro, mengatakan, apabila perang dagang antara dua raksasa ekonomi tersebut terus berkelanjutan, tidak menutup kemungkinan akan berpengaruh kepada perekonomian Indonesia, khususnya nilai tukar rupiah.
Namun, Andry juga memprediksi perang dagang tidak akan berlanjut.
"Tapi lagi-lagi ya kita masih view-nya tadi temporer,” ujarnya di Jakarta, Rabu (15/5).
Andry juga menambahkan, apabila Indonesia tidak bergantung kepada ekonomi eksternal, maka kecil kemungkinannya untuk terpengaruh. Caranya, memperkuat ekonomi domestik.