Semarang, Gatra.com -Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Jawa Tengah menyebutkan, masyarakat Jateng mengonsumsi ikan hanya 29,19 kg/kapita/tahun. Angka itu tergolong rendah dibandingkan dengan daerah lain.
Kepala DKPJawa Tengah (Jateng), Fendiawan Tiskiantoro, membandingkannya dengan tingkat konsumsi ikan masyarakat Jawa Timur yang mencapai 36 kg/kapita/tahun. "Secara nasional angka konsumsi ikan mencapai 51,5 kg/perkapita/tahun, “ katanya di Semarang, Rabu (15/5).
Padahal, potensi ikan di Jateng, kata Fendiawan, cukup besar. Dengan laut seluas 1,64 juta hektare hasil perikanan baik yang dari nelayan tangkap maupun nelayan budi daya sebanyak 956.000 ton ikan per tahun.
Untuk meningkatkan konsumsi ikan kepada masyarakat, terutama di pedalaman dilakukan dengan mendistribusikan ikan-ikan segar dari pantai ke daerah pedalaman. “Saat ini yang sudah berjalan di wilayah Surakarta dengan pengirman sebanyak 20 ton per bulan,” ujarnya.
Selain itu, DKP Jateng menggalakkan sosialisasi gemar makan ikan dan program pembinaan untuk melakukan pengolahan makanan berbahan dasar ikan.
Fendiawan juga akan membuat surat edaran kepada sekolah taman kanak-kanak dan pendidikan anak usia dini (paud) wajib menyediakan menu ikan kepada para siswa. Setiap instansi pemerintah dan swasta di Jateng diharapkan ikut mendukung adanya kegiatan dengan menyediakan menu ikan.
“Kami menargetkan, tingkat masyarakat Jateng mengonsumsi ikan pada tahun ini mencapai 30 kg per kapita per tahun,” kata Fendiawan.
Sementara itu, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo meminta DKP Jateng untuk terus menyosialisasikan program gemar makan ikan kepada segenap lapisan masyarakat.
Mengonsumsi ikan baik bagi kesehatan masyarakat khususnya terhadap pertumbuhan dan kecerdasan anak-anak. “Inovasi dan kreasi harus dilakukan DKP Jateng untuk meningkatkan konsumsi ikan bagi masyarakat Jateng,” kata Ganjar.