Surabaya,Gatra.com - Calon Wakil Presiden 02 Sandiaga Salahuddin Uno melakukan takziah ke kediaman Nur Aida Hayati (68), petugas KPPS yang meninggal tiga hari sebelum penyelenggaraan pesta demokrasi pada 17 april lalu dimulai.
"Kami ingin menyampaikan belasungkawa dari Pak Prabowo dan seluruh tim. Almarhumah ibu Choirul (Nur Aida Hayati), sudah menjadi pejuang demokrasi dan wafat 20 April 2019," kata Sandi usai mengunjungi rumah duka di Jalan Ngagel Jaya Utara 2, Surabaya, Rabu (15/5).
Sandi juga mengatakan, satu diantara saudara petugas KPPS yang meninggal itu merupakan relawan Calon Presiden 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno, yang tergabung dalam Aliansi Alumni SMA-SMK se-Surabaya for 02 atau ASMARA For 02.
"Kebetulan adik beliau, adalah salah satu relawan kita dari Asmara 02. Saya ucapkan terima kasih juga kepada ibu-ibu relawan yang masih semangat terus sampai sekarang," ucap Sandi.
Ia juga berharap supaya penyelenggaraan pesta demokrasi berikutnya bisa memperhatikan aspek kesehatan. "Kita percaya nanti penyelenggaraan pemilu lebih baik lagi ke depan. Dan tentunya aspek kesehatan bisa lebih diperhatikan," ujarnya.
Sementara itu, suami dari mendiang petugas KPPS yang dikunjungi Sandi, Chairul Djaelani (67) menjelaskan bahwa istrinya sudah sekitar 15 tahun mengidap penyakit hepatitis B.
"Memang istri saya itu sakitnya sudah lama, hepatitis B kronis. Pada waktu menjelang pemilu itu tiba-tiba muntah darah terus saya panik, saya bawa ke RSI terdekat," kata dia.
"Jadi Almarhum tidak sempat bertugas karena tiga hari sebelum hari H itu sudah masuk rumah sakit dengan indikasi muntah darah. Terus seminggu setelahnya, hari Sabtu 20 April pukul 23.15 WIB, Almarhum wafat," ujar Chairul.
Namun, almarhum selalu intens mengikuti rapat persiapan penyelenggaraan pemilu. "Rapat intens karena penyelenggaraan agenda bangsa kan," pungkas sang suami.
Reporter: Muhammad Rizky
Editor: Bernadetta Febriana