Washingston, Gatra.com - Presiden Donald Trump membantah laporan New York Times yang menyebutkan rencana pengiriman 120.000 tentara ke Timur Tengah untuk menghadapi serangan senjata nuklir Republik Islam Iran.
Seperti dilansir Rauters, Rabu (15/5), Trump menyebut laporan tersebut palsu alias hoaks. Saat ini belum ada rencana pengiriman pasukan sebanyak itu ke kawasan kaya minyak tersebut.
"Saya pikir ini berita palsu, sekarang saya akan melakukan itu Tetapi kami belum merencanakan untuk itu. Semoga kita tidak harus merencanakan untuk itu," kata Trump.
Kepada CNN, seorang pejabat senior AS membenarkan ada peninjauan pengiriman pasukan tambahan ke Timur Tengah pekan lalu. Namun jumlah pasukan belum ditentukan hingga saat ini.
Pejabat senior administrasi lainnya mengatakan jika Iran tidak tetap dalam kesepakatan nuklir 2015, AS akan mempertimbangkan untuk mengambil tindakan tambahan di luar sanksi.
Kekhawatiran atas pergerakan rudal adalah salah satu dari beberapa sumber dari untaian intelijen yang membuat AS percaya jika Iran memiliki kemampuan dan niat untuk melancarkan serangan terhadap AS.