Bandung, Gatra.com - Kuliner masih menjadi pilihan usaha yang menjanjikan. Paling tidak, itu yang dirasakan oleh Edi Targo. Pengusaha kuliner Roti Cane Gempol di Bandung. Tahun 2017, Edi nekad membuka kedai kecil di Jalan Gempol. Dengan berbekal kemampuan dan resep dari mertuanya, H Abdoel Razak. Dalam waktu singkat, nama Roti Cane Gempol pun mulai dikenal.
"Dulu modal Rp17 juta, buka tempat kecil. Hanya satu ruangan. Tapi karena pelanggan yang datang mulai banyak, akhirnya buka tempat yang lebih besar," katanya saat ditemui di kedainya, Selasa (14/5).
Edi mengaku tidak tahan melihat pelanggannya harus antre lama. Makan berdiri atau akhirnya batal membeli roti cane hanya karena tempatnya terlalu sempit. Akhirnya dia membuka tempat tepat di seberang kedai lamanya.
Dalam waktu tiga bulan, hampir setiap hari Edi berhasil menjual lebih dari 100 porsi roti cane. Pelanggannya pun beragam. Mulai dari warga Bandung sampai warga Malaysia. Dalam sebulan, Edi bisa mengantungi omzet hingga lebih dari Rp100 juta.
Menurut Edi, kunci keberhasilannya hanya kemampuan dan unik. Lantaran tidak semua orang bisa dan mau belajar membuat roti cane. Ditambah, dia melihat belum banyak tempat yang menawarkan cane dengan kuah kari.
"Peluang, dan saya sih setiap mengerjakan sesuatu tidak pernah diawali dengan niat untuk mencari untung. Yang penting jalan aja dulu, asal orang sudah kenal rasa ke sininya jadi lebih mudah," tutupnya.
Reporter: Mega Dwi Anggraeni
Editor: Putri Kartika Utami
Caption:
Edi Targo saat ditemui di kedainya, Roti Cane Gempol, Jalan Gempol, Bandung, Selasa (14/5).