Sudan, Gatra.com – Kelompok Oposisi Sudan menuntut adanya penyelidikan independen atas kasus penembakan tiga demonstran dan satu polisi pada Senin (13/5).Peristiwa tersebut terjadi ketika Transitional Military Council (TMC) dan Declaration of Freedom and Change Forces (DFCF) sepakat melakukan transisi pemerintahan.
Dalam serangan pertama ini, kelompok oposisi yakin bahwa penguasa militer merupakan dalang dibalik serangan itu. Berbeda dengan pendapat Dewan Militer Transisi atau TMC yang mengatakan bahwa pelakunya adalah penyusup bersenjata.
“Peluru yang ditembakkan kemarin adalah peluru dari Pasukan Pendukung Cepat. Kami menganggap dewan militer bertanggung jawab atas apa yang terjadi kemarin.” Kata Khalid Omar Youssef, seorang tokoh senior di Deklarassi Kebebasan dan Perubahan Kekuatan (DFCF), seperti dilansir dari Aljazeera, Selasa (14/5).
Selama beberapa bulan ini, masyarakat sipil menunjukkan sikap protes di jalan. Mereka menuntut hal yang sama. Mengembalikan pemerintahan Presiden Omar al-Bashir, yang telah digulingkan oleh kelompok militer negara.