Jakarta, Gatra.com - Penjajakan perdagangan antara Indonesia dan Argentina dengan pola barter diyakini dapat mendongkrak neraca perdagangan. Saat ini Kementerian Perdagangan sedang berupaya meningkatkan perdagangan dan investasi dengan Negeri Tango tersebut.
Ekonom Univesitas Indonesia (UI) Fithra Faisal mengatakan Argentina merupakan salah satu pintu masuk (hub) ke kawasan Amerika Latin setelah Brazil.
"Berdasarkan kajian yang pernah LPEM UI lakukan, pemetaan nontradisional partner untuk wilayah Amerika Latin selain Brazil itu ada Chili, Peru, dan Argentina. Saya rasa itu sudah tepat," ujar Fithra di Jakarta, Selasa (14/5).
Di tengah perang dagang antara Amerika Serikat-Cina, kata Fithra, Indonesia harus secepatnya mencari negara tujuan ekspor nontradisional. Jika tidak demikian, dampak perang dagang akan semakin membebani Indonesia.
Diketahui, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita sedang melakukan kunjungan kerja ke Argentina dan Chile. Kepada wartawan, Enggar mengatakan diversifikasi pasar ekspor sudah sangat mendesak di tengah pelemahan ekonomi dunia saat ini akibat perang dagang.
"Indonesia dapat memanfaatkan Argentina sebagai regional hub masuk kawasan Amerika Latin. Demikian pula Argentina dapat memanfaatkan Indonesia untuk memasuki pasar ASEAN, pasar mitra FTA ASEAN, maupun pasar RCEP yang saat ini masih dirundingkan,” imbuh Enggar
Dalam kunjungan itu, Enggar bertemu Menteri Luar Negeri dan Kepercayaan Argentina, Jorge Marcelo Fauire, yang berlangsung di Kantor Kementerian Luar Negeri dan Kepercayaan Argentina di Buenos Aires pada Senin (13/5) waktu setempat.
Kedua Menteri sepakat membentuk tim kecil guna mengkaji dalam waktu secepatnya apa yang dapat dipertukarkan antara Indonesia dan Argentina. Tim ini akan mengidentifikasi hal-hal yang menjadi tantangan dalam perdagangan dua arah antara Indonesia dan Argentina.