Tebo, Gatra.com – Buntut penahanan alat berat milik PT Lestari Asri Jaya (LAJ) oleh petani Desa Napal Putih, Kecamatan Serai Serumpun, Kabupaten Tebo, sepertinya terus memanas.
Informasi yang dirangkum Gatra.com pada Selasa (14/05), dari 8 alat berat milik PT LAJ yang ditahan petani dan telah dipolice line, sebanyak 5 unit dikabarkan dibakar oleh petani. “Siang tadi dibakar bang. Setahu saya ada dua unit yang dibakar massa,” kata salah seorang warga yang tidak mau disebutkan namanya kepada Gatra.com, Selasa (14/05).
Informasi lain yang didapat Gatra.com, selain membakar alat berat milik PT LAJ, massa juga menahan satu orang staf humas PT LAJ dan dua orang operator alat berat tersebut.
Kapolres Tebo, AKBP Zainal Arrahman dikonfirmasi Gatra.com membenarkan atas pembakaran alat berat milik PT LAJ tersebut, “Iya dibakar, sekarang masih dalam penyelidikan. Wakapolres, Kasat Reskrim dan anggota lagi di dalam (TKP),” kata Zainal Arrahman.
Diketahui, pembakaran alat berat ini merupakan buntut konflik antara PT. Lestari Asri Jaya (LAJ) salah satu perusahaan pemegang konsesi Hutan Tanaman Industri (HTI) di Tebo dengan warga desa Napal Putih, Kecamatan Serai Serumpun, Kabupaten Tebo, yang berakibat ditahannya 8 alat berat milik PT LAJ oleh warga.
Informasi yang berhasil dirangkum di lapangan menyebutkan, konflik yang terjadi Minggu (12/5) kemarin bermula dari salah satu alat berat yang sedang melakukan pembersihan lahan (land clearing) di atas lahan yang sudah dikelola warga Desa Napal Putih dan dijadikan kebun karet yang diklaim PT LAJ masuk ke dalam lahan konsesi milik mereka.
Tidak terima dengan tindakan PT LAJ, sekitar 200 orang warga desa Napal Putih yang mengelola lahan di sekitar lahan yang sedang dikerjakan land clearingnya mendatangi lokasi, tidak hanya itu saja warga menghentikan paksa kegiatan land clearing tersebut dan menolak negosiasi dengan pihak PT LAJ sampai pihak Pemerintah Kabupaten Tebo hadir di lokasi permasalahan dan menyelesaikan konflik yang terjadi antara PT LAJ dan warga.
Berbagai upaya dilakukan yang dilakukan oleh PT LAJ untuk melakukan negosiasi tampaknya hanya menemukan jalan buntu, karena warga tetap bersikukuh meminta agar PT LAJ menghadirkan Pemkab Tebo dalam hal ini Bupati Tebo, Sukandar.
Sayangnya hingga berita diturunkan, General Manager (GM) PT LAJ, Widiarsono belum berhasil dikonfirmasi terkait insiden ini. Dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp belum dijawab.