Jakarta, Gatra.com – Pengamat politik Indonesia Public Institute, Karyono Wibowo mengatakan, faktor penghambat terungkapnya tragedI Mei 1998 adalah tidak ada kemauan pemerintah serta tekanan publik tidak begitu kuat. Selain itu, hanya mantan aktivis 1998 yang mendorong, kekuatan politiknya tak besar.

Karyono menambahkan, harus ada tekanan kuat dari seluruh elemen masyarakat yang masih peduli dengan kemanusiaan. Selain itu, mesti melibatkan dunia internasional dalam penyelesaian tragedi Mei 1998 ini.

“Sarannya harus ada konsolidasi total untuk menuntaskan permasalahan ini. Selain itu, kasus kerusuhan Mei 1998 ini wajib didorong ke Mahkamah Internasional sehingga pihak asing bisa turut serta untuk mendesak pemerintah Indonesia menyelesaikan permasalahan ini,” ujarnya.

Selain keterlibatan masyarakat dan dunia internasional, Karyono mengatakan, kekuasaan harus diserahkan kepada pihak yang memiliki semangat untuk menyelesaikan permasalahan ini. Karyono menuturkan hal ini disebabkan masih terdapat kekuatan lama yang berada di pemerintahan saat ini.

“Mantan aktivis 1998 harus masuk dalam pemerintahan dan mereka dapat mengawal agenda reformasi berjalan semestinya. Sedangkan, kekuatan lama seperti Wiranto masih duduk di dalam pemerintahan,” ujarnya.

Karyono menuturkan permasalahan ini rumit sebab melibatkan banyak pihak di dalamnya. Selain itu, munculnya dua nama menonjol yakni Prabowo dan Wiranto semakin membuat public melihat bahwa kedua orang tersebut adalah pihak paling bertanggung jawab.