Jakarta, Gatra.com - Juru Bicara Rembuk Nasional Aktivis 1998 sekaligus mantan aktivis 1998, Wahab Talaohu mengatakan pemerintahan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) adalah pemerintahan yang santun dan ramah. Ia menyampaikan tidak ada penindasan, diktator, dan pemiskinan masyarakat.
“Tidak pernah kita lihat penindasan dan diktator di pemerintahan Joko Widodo saat ini dan bahkan ketika di hina dan diancam oleh rakyat kecil, Presiden tetap sabar dan menanggapinya dengan senyuman. Bahkan infrastruktur dibangun dan tidak ada lagi marginalisasi, khususnya bagi rakyat Timur,” ujar Wahab di TPU Pondok Ranggon, Jakarta Timur, Selasa (14/5).
Wahab mengatakan seruan people power yang disampaikan oleh Amien Rais tidak memenuhi syarat di mana seharusnya instrumen negara tersumbat dan ada pemimpin yang diktator dan membantai rakyat. Ia menuturkan, pemerintahan Joko Widodo tidak sama sekali memenuhi syarat untuk people power.
“Amien Rais ini adalah antek orde baru atau keluarga Cendana dan ia mendengungkan people power yang tidak memenuhi persyaratan. Mereka [Keluarga Cendana] mencoba mencuri kekuasaan kembali setelah 32 tahun telah berkuasa sebelumnya. Tidak ada syarat people power dan yang ada hanya akal bulus serta ingin kembali menghancurkan Negara ini,” ujarnya.
Wahab mengatakan pada 21 Mei 2019 mendatang, 5.000 aktivis bersama rakyat akan mendatangi KPU untuk memberikan dukungan moral. Ia menambahkan, sudah menjadi jihad untuk terus mempertahankan KPU dan memastikan demokrasi berjalan aman, tertib, dan damai. Wahab menambahkan, bahwa mereka juga akan mendukung TNI dan Polri yang telah mengawal proses Pemilu 2019 dengan baik.
“Tidak boleh lagi ada keluarga Cendana berkuasa kembali karena ketika mereka berkuasa kembali, maka kedaulatan rakyat akan mati di tangan klan Cendana. Oleh karenanya, kami akan datang ke KPU untuk memberikan dukungan moral sebab mereka dibentuk setelah reformasi 1998 dan ketika pengumuman 22 Mei 2019, demokrasi berjalan aman, damai, dan tertib,” ujarnya.