Jakarta, Gatra.com - Menteri Koordinator (Menko) bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Puan Maharani terusik dengan pernyataan Rachmawati Soekarnoputri yang menyebut Presiden Megawati Soekarnoputri melakukan kudeta kepada Presiden Gus Dur atau Abdurahman Wahid.
Pernyataan tersebut disampaikan Rachmawati kepada wartawan, Senin (13/5) kemarin. Rachmawati tidak terima dua koleganya Kivlan Zen dan Eggi Sudjana ditetapkan sebagai tersangka atas tuduhan makar.
"Jadi di bulan Ramadan yang suci ini tidak usah saling menghujat. Saling bicara yang tidak baik, dan buat hawanya tak positif lah," ungkap Puan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Selasa (14/5).
Terkait kontetasi pilpres, Puan mengingatkan sang bibi agar legowo jika pasangan yang didukung kalah. Di pilpres 2019, Rachma mendukung paslon Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Sementara Presiden RI ke-4 Megawati (ibu dari Puan Maharani) yang juga Ketua Umum PDI Perjuangan, menyodorkan paslon petahana Jokowi-Ma'ruf Amin.
"Semua harus legowo, proses pemilu ada yang menang dan kalah. Tunggu saja pada 22 Mei nanti, KPU yang umumkan. Terima oleh semua pihak," tegas Puan.