Home Ekonomi Rupiah Kembali Tertekan, Darmin: Situasinya Memang Dinamis

Rupiah Kembali Tertekan, Darmin: Situasinya Memang Dinamis

Jakarta, Gatra.com - Pelemahan rupiah terus terjadi sejak Senin (13/5) kemarin. Salah satu penyebabnya adalah babak baru perang dagang antara dua raksasa ekonomi dunia, Amerika Serikat-Cina.

Menko Perekonomian Darmin Nasution mengatakan nilai tukar hampir semua mata uang dunia bergerak dinamis akibat perang tarif AS-Cina.

"Sekarang situasinya itu lebih dinamis. Sudah tenang tadinya di Rp13.900 per dolar, sekarang dinamis lagu. Memang (ekonomi) dunia sedang begini kan," kata Darmin di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (14/5).

Diketahui, Presiden Donald Trump mengumumkan kenaikan tarif seluruh barang yang diimpor dari Cina dari 10% menjadi 25%. Keputusan itu dilakukan di tengah perundingan dagang yang dilakukan kedua negara.

Menurut Darmin, hal tersebut menjadi pukulan baru bagi rupiah yang perlahan pulih dari pelemahan. Kondisi itu diyakini tidak akan mudah bagi rupiah dan mata uang lainnya.

"Tapi ada lagi ini tekanan baru, sehingga tidak mudah mengharapkan undervalue-nya itu hilang. Karena tekanan baru itu. Market itu tidak seluruhnya rasional," pungkas dia.

Pagi tadi nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta mencapai Rp 14.455 per dolar AS. Melemah 32 poin atau 0,22% dibanding dengan hari sebelumnya, yakni Rp14.423 per dolar AS. Kondisi hari Senin ini juga melemah 96 poin atau 0,67 persen dari Ahad (12/5) pekan lalu yakni Rp14.327 per dolar AS.

 

1001