Jakarta, Gatra.com - Kelanjutan perang dagang Amerika Serikat-Cina dipastikan akan berdampak terhadap perekonomian Indonesia. Hal itu mulai membuat was-was pemerintah Indonesia.
Presiden Jokowi mengumpulkan seluruh pejabat terkait di bidang ekonomi di Istana Kepresidenan, Selasa (14/5) siang. Antara lain Menko Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Gubernur BI Perry Warjiyo dan Ketua Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso.
"Kami tadi melihat situasi ekonomi sekarang ini. Situasi global dan dalam negeri," kata Darmin Nasution kepada wartawan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat.
Menghadapi perlambatan ekonomi akibat perang dagang AS-Cina, sambung Darmin, pemerintah mendorong investasi di sektor industri dan pariwisata. Selain itu, investasi ditujukan ke kawasan-kawasan unggulan di Indonesia.
Meski dibayangi oleh perlamambatan ekonomi dunia, Darmin menegaskan daya tahan ekonomi Indonesia saat ini jauh lebih baik. Namun pemerintah tetap waspada terhadap dampak perang dagang AS-Cina.
"Tadi juga bahas bagaimana antisipasi pelemahan ekonomi dunia. Meski ekonomi kita relatif baik, bisa malah sedikit lebih baik dari tahun-tahun yang lalu," tutup Darmin.
Seperti diketahui, Presiden Trump mengumumkan kenaikan tarif seluruh barang yang diimpor dari Cina dari 10% menjadi 25%. Keputusan itu dilakukan di tengah perundingan dagang yang dilakukan kedua negara.