Washington D.C, Gatra.com - Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) berencana mengirim astronot perempuan pertama ke bulan pada 2024. Sampai saat ini, hanya 12 manusia yang semuanya laki-laki yang pernah mendarat di bulan. Mereka semua juga merupakan warga negara AS.

"Orang terakhir yang mendarat di bulan pada tahun 1972. Tidak ada wanita yang pernah berjalan di permukaan bulan," kata Direktur Komunikasi NASA, Bettina Inclan seperti dilaporkan CNN.com.

Program pemberangkatan ini dilakukan setelah Presiden AS Donald Trump menambah anggaran untuk NASA. Trump mengumumkan pada hari Senin bahwa ia telah menambahkan US$1,6 miliar ke anggara NASA. Peningkatan alokasi dana itu di atas permintaan awal NASA sebesar US$21 miliar.

"Di bawah pemerintahan saya, kami mengembalikan @NASA menjadi luar biasa dan kami akan kembali ke bulan, lalu Mars," tulis Trump dalam Twitternya.

NASA mengungkapkan nama misi barunya adalah 'Artemis,' yang berarti Dewi Bulan dalam mitos Yunani. Artemis juga merupakan saudara kembar Apollo. Nama Apollo lebih dulu digunakan NASA saat mendaratkan manusia pertama di bulan pada 20 Juli 1969 dengan nama Misi Apollo 11.

"Lima puluh tahun setelah Apollo, program Artemis akan membawa manusia berikutnya dan wanita pertama ke bulan," kata Administrator NASA, Jim Bridenstine.

NASA berharap bahwa lebih banyak eksplorasi bulan akan membantu AS membangun kehadiran strategis di ruang angkasa, serta menumbuhkan kemitraan internasional mereka.

Sebanyak US$1 miliar anggaran akan langsung digunakan untuk pengembangan sistem komersial pemberangkatan manusia ke bulan. Sedangkan jatah US$651 juta akan digunakan untuk mendukung Pesawat Ruang Angkasa Orion dan roket yang sedang dibangun Boeing untuk misi bulan, yang disebut Space Launch System atau SLS.

NASA telah menghabiskan setidaknya US$11,9 miliar untuk SLS, yang seharusnya sudah siap pada Desember 2017. Selain penelitian yang inovatif, NASA berharap bahwa eksplorasi baru ini akan menginspirasi generasi ilmuwan berikutnya.