Jakarta, Gatra.com - Direktur Jenderal Industri Kecil Menengah dan Aneka (IKMA) Kemenperin RI Gati Wibawaningsih mengatakan bahwa sebanyak 224 ribu unit usaha dalam industri pengolahan logam menyerap tenaga kerja sebanyak 370 ribu orang.
Berdasarkan fakta tersebut, lanjut Gati, pihaknya bersinergi dengan Kementerian Sosial RI untuk menumbuhkan wirausaha industri baru, terutama industri kecil dan menengah (IKM). Secara khusus, kolabarasi tersebut bertujuan untuk meningkatkan kapasitas para penerima manfaat Program Keluarga Harapan (PKH).
"Saat ini kita menggelar bimtek [bimbingan teknis] sektor perbengkelan las di Kabupaten Banyuwangi. Kegiatannya lima hari, yaitu 13-17 Mei 2019," kata Gati di Gedung Kemenperin RI, Jakarta, Selasa (14/5).
Gati berharap agar program bimtek perbengkelan las tersebut bisa mendorong munculnya wirausaha baru yang memiliki kemandirian, etos kerja tinggi, kreatif, dan inovatif.
"Mereka juga nanti akan kita fasilitasi untuk legalitas usaha, pengembangan pasar lewat platform digital serta penyediaan akses untuk pembiayaan," ungkapnya.
Ia juga menjelaskan bahwa pihaknya sejak tahun 2015 hingga 2018 telah memberikan program bimtek kepada 44.294 pelaku IKM dan memfasilitasi legalitas usaha pada 11.289 IKM.
"Target kita untuk tahun 2019 adalah penumbuhan wirausaha baru dengan jumlah lebih dari 3.000 wirausaha," harapnya.
Dalam kegiatan tersebut, Gati mengaku memberikan bantuan perlatan dan mesin untuk modal usaha startup digital. Bantuan tersebut diberikan kepada seluruh peserta dalam bentu Kelompok Usaha Bersama (KUB).
"Kita berikan bantuan seperti mesin trafo las, mesin cut off, mesin gerinda tangan, mesin bor tangan, kompresor, tool set, dan genset. Kita berharap dengan tumbuhnya wirausaha baru ini akan mendorong tumbuhnya perekonomian nasional," kata Gati.
Menurut data BPS, jumlah IKM di seluruh Indonesia mencapai 4,4 juta unit usaha dengan serapan tenaga kerja sebanyak 10,23 juta orang.