Home Ekonomi Ponsel dan Laptop Masuk dalam Daftar Tarif Impor Terbaru AS

Ponsel dan Laptop Masuk dalam Daftar Tarif Impor Terbaru AS

New York, Gatra.com - Kantor Perwakilan Dagang Amerika Serikat (AS) atau United States Trade Representative (USTR) akan menaikkan tarif impor hingga 25% atau US$300 miliar untuk produk dari Cina. Hal itu akan ditegaskan dalam dengar pendapat publik pada 17 Juni mendatang.

Ini adalah rangkaian terbaru penerapan tarif impor AS terhadap produk Tiongkok senilai US$300 miliar, yang terdiri dari 3.805 kategori produk. Beberapa produk yang tercakup dalam daftar ini adalah ponsel dan laptop. AS mengecualikan obat-obatan dan rare earth materials dari daftar tarif.

Komentar bantahan akan ditutup tujuh hari setelah dengar pendapat USTR. Jangka waktu tujuh hari ini jauh lebih pendek daripada jangka waktu putaran sebelumnya. Penetapan tarif awal pada US$200 miliar impor produk Cina memiliki sekitar 71 hari komentar publik pada tahun lalu. Sedangkan pada tarif impor yang melibatkan US$300 miliar terbaru, periode komentar publik hanya 42 hari.

Baca Juga: AS-Cina Memanas, Indef: Semua Negara Merasakan Imbasnya

USTR mengejar tenggat waktu sebelum Presiden AS Donald Trump berangkat ke Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Jepang pada 28-29 Juni. Trump kemarin mengatakan akan bertemu dengan Presiden Cina Xi Jinping pada KTT tersebut. Sehingga, aktivasi penerapan tarif akan terjadi di sekitar tanggal pertemuan.

Daftar produk yang kena bea masuk terbaru ini menyentuh hampir seluruh produk konsumen yang tidak kena tarif pada putaran sebelumnya, senilai total US$250 miliar. Apple Inc yang produk-produknya lolos dari penerapan tarif sebelumnya, akan ikut masuk dalam putaran kenaikan tarif ini.

Baca Juga: Perang Dagang Berlanjut, Pasar Saham Berjatuhan

Selain ponsel dan laptop, produk konsumsi yang termasuk dalam daftar kenaikan tarif adalah pakaian, sepatu, peraut pensil, buku, seprai dan mesin pemotong rumput. Daftar barang setebal 140 halaman ini juga memasukkan produk segar, daging, arloji, pestisida, sepeda motor, kakao, susu formula, kembang api, benang, dot bayi dan alat musik.

"Peningkatan tarif terbaru adalah pertaruhan yang terlalu besar bagi ekonomi AS," kata Presiden National Retail Federation,  Matthew Shay seperti dikutip dari Reuters.

Baca Juga: Sedang Perang Dagang, Trump Mungkin Bertemu Xi di G-20

Menurutnya, penerapan tarif pada semua barang yang diimpor perusahaan AS dari Cina merupakan barang-barang yang mendukung manufaktur AS, serta penyediaan barang konsumsi yang terjangkau bagi konsumen, akan membahayakan pekerjaan warga AS serta meningkatkan biaya bagi konsumen.

692