Home Politik Tolak People Power, Ulama dan Ormas Pemalang Galang Rekonsiliasi Usai Pemilu

Tolak People Power, Ulama dan Ormas Pemalang Galang Rekonsiliasi Usai Pemilu

Pemalang, Gatra.com – Ulama berbagai Ormas keagamaan dan tokoh masyarakat menyerukan rekonsiliasi pasca-pemilu 2019. Seruan people power bukan langkah bijaksana dan tak konstitusional untuk penyelesaian sengketa pemilu.

Ketua Majelis Pimpinan Cabang (MPC) Pemuda Pancasila (PP) Pemalang, Gandung Guntoro, meminta masyarakat agar mengabaikan ajakan poeple power tersebut. Namun begitu, dia khawatir ada sebagian masyarakat yang terbawa arus dan akhirnya larut dalam gerakan people power. Pasalnya, seruan people power itu dilakukan-menerus di berbagai media massa dan ramai di media sosial.

“Diharapkan masyarakat tidak terbawa arus dan mengabaikan isu tersebut, namun kami dari ormas Pemuda Pancasila tetap waspada,” kata Gandung, dalam Silaturami Kebangsaan  di Pendopo Kabupaten Pemalang, Senin malam (13/5).

Ia juga meminta masyarakat Pemalang, khusususnya anggota Ormas PP untuk tetap tenang menanggapi seruan people power itu. Dia juga mengimbau masyarakat tetap bersatu.

“Insyaallah Pemalang damai, Ormas kami siap untuk memberikan pencerahan kepada rekan-rekan kami dan masyarakat Kabupaten Pemalang,” ujarnya.

ia menegaskan, Ormas PP akan memberikan pengetahuan tentang sengketa pemilu dan cara penyelesaian yang konstitusional. Sebab itu, ia menyatakan bahwa PP siap mengawal penyelesaian secara kontitusional. Selain itu, PP juga mendorong rekonsiliasi untuk masyarakat yang sebelumnya terbelah di kubu-kubu beda pilihan.

“Kami tegaskan bahwa PP adalah Ormas yang mendukung dan akan mengawal proses demokrasi yanng konstitusional,” tandasnya.

Senada dengan Gandung, perwakilan MUI Pemalang, K.H. Ulul Albab mengimbau  seluruh ormas yang ada di wilayah Kabupaten Pemalang untuk  mengendalikan diri dan bersabar. Dengan begitu, situasi di Pemalang tetap aman dan kondusif.

“Jangan sampai tindakan itu menjadikan masyarakat kita tidak tenang dan membuat situasi tidak tenang, tidak kondusif,” ucap Ulul Albab.

Ulul Albab mengatakan, jika kemarin saat pemilu masyarakat dan ormas terpisahkan dalam kubu-kubu yang saling bersaing, maka pascapemilu mereka diharapkan untuk kembali bersatu.

Ia juga mengimbau  masyarakat agar bersabar menunggu hasil pemilu 2019, meski sudah ada hasil hitung cepat atau quick count sejumlah lembaga survei. Lebih baik, masyarakat menunggu pengumuman KPU 22 Mei mendatang. Dia berharap seluruh masyarakat menerima, legowo dan dengan besar hati untuk menerima apa pun hasil pemilu.

“Mari kita hargai apa pun yang dilaksanakan oleh penyelenggara pemilu,” katanya.

Sementara, Bupati Pemalang, Junaidi, berharap silaturami Kebangsaan yang dihadiri tokoh-tokoh agama, ormas dan tokoh masyarakat itu menjadi momentum rekonsiliasi pascapemilu. Dia berharap, seusai pemilu masyarakat bisa merajut rekonsiliasi.

“Sekiranya dalam kontestasi politik terdapat selisih dan perbedaan pendapat, saya imbau  warga masyarakat kabupaten Pemalang untuk menyatukan kembali langkah kita dalam rangka membangun kabupaten Pemalang yang lebih baik,” ucap Junaidi.

48