Jakarta, Gatra.com - Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Hammam Riza menemui Menko Maritim, Luhut Binsar Pandjaitan untuk mengoordinasikan permasalahan sampah melalui Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (Peltas).
Program tersebut menggunakan pendekatan holistik melalui teknologi dan menjadi target RPJMN 2020-2024 di BPPT. Target pengoperasian yakni pada Juni 2019. Menurut Hammam, progres di Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Bantar Gebang telah masuk tahap akhir.
"Sekarang kita sudah dalam tahap akhir untuk komisioning dengan mengedepankan TKDN (tingkat komponen dalam negeri) untuk Peltas sampah 100 ton di Bantargebang yang sedang tahap akhir ini," katanya di kantor Menko Maritim, Jakarta, Senin (13/05).
Menurutnya, sampah menjadi persoalan nasional sehingga perlu ada inovasi dengan menerapkan teknologi. Saat ini BPPT tengah melakukan hal tersebut. Merujuk data Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, timbunan sampah tahun 2018 mencapai 65.792.462 ton, tahun 2017 sekitar 65.800.000 ton, tahun 2016 mencapai 65.200.000 ton dan 2015 sebesar 64.400.000 ton.
Sedangkan komposisi sampah pada tahun 2018, posisi tertinggi adalah sampah sisa makanan sebesar 44%, plastik 15%, kayu ranting daun 13%, kertas 11%, tekstil 3%, kaca 2%, karet dan kulit 2%, dan logam 2%.
Berdasarkan inovasi yang tengah digarap, Hammam optimis dapat mengurangi sampah hingga 1.500 ton per hari dan mampu diterapkan di wilayah lainnya. Salah satu yang juga menjadi sorotan adalah objek wisata.
"Kita harapkan dari situ bisa memperluas kapasitasnya sampai 1.500 ton per hari," ujarnya.