Batam, Gatra.com - Mengantisipasi penyebaran virus cacar monyet (Monkypox) dari luar negeri, Kantor Kesehatan Pelabuhan memasang alat pendeteksi suhu panas tubuh (Termoscener) di pintu masuk Pelabuhan Ferry Internasional Batam Center, Senin (13/5).
Kordinator Kantor Kesehatan Pelabuhan Ferry Internasional Batam Center, Batam, Dokter Tiara mengatakan, pemasangan Termoscener itu dilakukan setelah Departemen Kesehatan Pemerintah Singapura mengumumkan penemuan virus langka Monkyepix yang terjangkit pada seorang warga negara asal Nigeria di Singapura.
Pria 38 tahun yang positif terjangkit virus itu terdeteksi setelah selama sepekan mengalami panas tinggi, mencapai 38 drajat celsius.
"Sekarang yang bersangkutan sudah mendapat perawatan medis di Singapura," kata Tiara, saat ditemui Gatra.com di Pelabuhan Batam Center, Batam.
Menurut Tiara, virus itu menular kepada manusia melalui hewan, sehingga rentan tersebar di Batam. Disebut rentan lantaran setiap hari ada saja WNA asal Singapura yang berkunjung ke Batam.
Soal Termoscener tadi, Tiara menjelaskan bahwa ada dua unit yang dipasang untuk mengukur panas tubuh penumpang asal Singapura. Kalau panas tubuh yang melewati Termoscener itu mencapai 38,5 derajat celcius, maka alat pendeteksi tadi akan otomatis.
Sejauh ini kata Tiara, petugas kesehatan di lapangan belum menemukan adanya penumpang dari luar negeri yang terjangkit virus tersebut masuk ke Batam . Namun pihaknya akan terus mengantisipasi kemungkinan terburuk sekalipun.
Apabila kedepanya ada temuan kata Tiara, Departemen Kesehatan (Depkes) RI sudah menyediakan ruang kusus di RSUD Embung Fatimah untuk penanganan pasien yang terjangkit penyakit menular itu.
Tiara menghimbau supaya masyarakat Batam mengurungkan niat dulu berpergian ke Singapura. "Ini demi mencegah penyebaran virus langka yang berasal dari daratan Afrika itu," katanya.