Jakarta, Gatra.com - Kementerian Perdagangan mengakui melakukan impor bawang putih sebesar 90%. Hal ini dikarenakan menipisnya stok bawang putih secara nasional.
Sekjen Kementerian Perdagangan, Karyanto Suprih mengatakan, telah melakukan upaya khusus mengenai naiknya harga bahan pangan pokok bawang putih.
"Kami sudah datangi gudang untuk melihat stok bawang putih, untuk menjawab kecurigaan apakah ada kecurangan seperti penimbunan sehingga barang tidak masuk pasar, tapi memang fakta lapangan stok bawang putih menipis," ujarnya usai acara Pengendalian Bahan Pangan di Kominfo, Jakarta, Senin (13/5).
Ia mengaku, kebutuhan bahan pangan pokok bawang putih masyarakat Indonesia sebesar 30-40 ribu ton per bulan. Sehingga untuk antisipasi stok bawang putih dilakukan impor hingga 90%.
"Sudah kami keluarkan sekitar 115 ribu ton bawang putih. Ini untuk antisipasi bulan Ramadan dan impor ini cukup untuk memenuhi kebutuhan sampai kepada 3 bulan ke depan," jelasnya.
Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Pertanian, Musdalifah Mahmud, menambahkan telah melakukan koordinasi ke Kementerian Perdagangan mengenai permasalahan ini.
"Kemarin memang sempat naik harga bawang putih, tapi sudah ditangani dengan cepat oleh Kemendag. Selain itu juga dapat dipastikan distribusi ini berjalan dengan lancar," tambahnya.