Jakarta, Gatra.com - Peningkatan kualitas pendidikan, terutama di SMK tidak hanya didukung oleh sumber daya manusia saja, tetapi juga akreditasi.
"Bicara soal kualitas SMK, kita juga bicara soal akreditasi. Ini kan lagi ramai-ramai yang SMK, tapi kan akreditasinya belum tahu bagaimana," kata Wakil Sekjen Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI), Satriwan Salim seusai konferensi pers di Kemenko PMK, Jakarta Pusat, Senin (13/5).
"Jadi kalau mau, harusnya dibedah juga data SMK yang masih di bawah standar akreditasinya. Atau justru ada SMK yang tidak terakreditasi sama sekali. Apalagi akreditasi itu merujuk pada standar pendidikan," sambungnya.
Satriwan mengungkapkan, bahwa untuk bisa terakreditasi butuh waktu selama 4-5 tahun dan itu pun tidak langsung bagus. "Bagaimana perusahaan mau menerima kalau akreditasinya masih C misalnya," ujar Satriwan.
Rencananya, dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan di SMK, pemerintah akan mendatangkan tenaga asing untuk melatih guru-guru di Indonesia. Selain itu, adapula alternatif lainnya yang disampaikan oleh Deputi Bidang Koordinasi Pendidikan dan Agama Kemenko PMK, Prof. Agus Sartono, MBA.
"Akan ada pelatihan atau kursus di tiap-tiap balai latihan kerja (BLK). Lalu, mengadakan revitalisasi politenik serta pendidikan vokasi agar produktivitas guru-guru juga semakin meningkat," jelasnya.