Semarang, Gatra.com - Negara tujuan ekspor nonmigas Jawa Tengah paling banyak ke Amerika Serikat, Jepang, dan Cina. Pada Maret 2019, nilai ekspor nonmigas Jateng ke Amerika Serikat mencapai US$236,05 juta, Jepang senilai US$80,16 juta, dan Cina senilai US$53,88 juta
“Kontribusi ketiga negara ini terhadap ekspor Jateng mencapai 53,29%,” Kepala Seksi Diseminasi dan Layanan Statistik, Badan Pusat Statistik Jawa Tengah (BPS Jateng), Rio B. Gunawan, Senin (13/5).
Menurut dia, nilai ekspor nonmigas Jateng pada Maret 2019 mencapai US$712,37 juta. Naik sebesar 10,70% dibanding Februari 2019. Begitu juga jika disbandingkan ekspor nonmigas Maret 2018 naik 2,41%.
Secara keseluruhan nilai ekspor minyak dan gas (migas) dan nonmigas Jateng pada Maret 2019 sebesar US$720,96 juta, atau naik 11,42% dibanding ekspor Februari 2019. Namun, jika dibandingkan Maret 2018, turun 0,33%.
“Kenaikan ekspor migas disebabkan meningkatnynya ekspor industri pengolahan hasil minyak senilai US$6,58 juta, yakni pada Februari 2019 senilai US$0,59 juta menjadi US$7,17 juta,” ujar Rio.
Adapun impor nonmigas Jateng pada Maret 2019, kata Rio, mencapai US$815,21 juta atau naik 15,81% dibanding Februari 2019. Bila dibandingkan Maret 2018 naik sebesar 52,51%.
Negara pemasok barang impor nonmigas terbesar yakni Cina dengan nilai US$ 325,71 juta, kemudian India dengan nilai US$87,59 juta, dan Jepang dengan nilai US$81,69 juta.
“Neraca perdagangan Jateng pada Maret 2019 mengalami defisit US$474,44 juta. Sedangkan neraca perdagangan migas mengalami defisit US$371,59 juta dan neraca perdagangan nonmigas defisit US$102,84 juta,” ujar Rio.