Jakarta, Gatra.com - Di pertemuan Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) tanggal 7 Mei 2019 kemarin sempat disorot suatu fenomena, yaitu banyak diplomat asing yang mengenakan pakaian batik. Bahkan Sekjen PBB, Antonio Guterres saja mengenakan batik.
Menurut Koordinator Harian Satgas DK PBB Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI, Hari Prabowo, fenomena ini muncul sebagai bentuk persahabatan sekaligus penghormatan kepada Indonesia yang di bulan Mei ini mendapat giliran sebagai Presiden DK PBB.
"Mereka itu batiknya ada yang diberi oleh kolega Indonesia dan ada juga yang buat sendiri, seperti yang dikenakan Sekjen PBB, itu custom made, dia buat sendiri," kata Hari ketika ditemui pihak Gatra.com di Gedung Kemlu RI, Senin (12/5).
Kalau contoh batik yang diberikan sebagai hadiah adalah kepada perwakilan dari Afrika Selatan. Menurut Hari, Afrika Selatan sangat menghargai batik karena dikabarkan Nelson Mandela gemar memakai batik. Orang Afrika Selatan menyebutnya "Madiba Shirt".
"Madiba itu sebutan kehormatan mereka untuk Nelson Mandela. Sama saja kalau kita nyebut Bung Karno dan Bung Hatta sebagai dwitunggal," pungkasnya.
Intinya, batik yang dikenakan oleh para delegasi ini memang ada yang dimiliki sebelumnya karena kegemarannya dengan batik Indonesia, tapi sebagian juga ada yang hadiah dari Indonesia. Ada pula yang tidak diketahui dapat darimana, seperti yang dikenakan delegasi dari Amerika Serikat.
"Wah kalau yang dipakai delegasi AS saya tidak tahu, mungkin dia buat sendiri," canda Hari.