Yogyakarta, Gatra.com- Paling lambat dalam 10 hari, Pemerintah Kabupaten Kulonprogo mengeluarkan izin penetapan lokasi (IPL) jalur kereta api Bandar Udara Internasional Yogyakarta (BIY). Kawasan aerocity juga tengah disiapkan.
“Usai berkonsultasi dengan Gubernur tadi, terutama soal lanjutan pembangunan pendukung bandara, ada dua proyek yang tahap awalnya harus kami selesaikan,” kata Bupati Kulonprogo Hasto Wardoyo usai menemui Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwono X di Kantor Gubernur, Kepatihan, Senin (13/5).
Proyek pertama yang akan dikebut penyelesaiannya adalah jalur kereta api dari Stasiun Kedundang, Kecamatan Temon, yang langsung menuju ke bandara baru. Dalam 10 hari mendatang, Hasto berjanji IPL dikeluarkan sehingga proyek ini bisa segera dikerjakan.
Jalur kereta sepanjang lima kilometer ini menurut Hasto akan membutuhkan lahan seluas 1.520 hektar. Wilayah mana saja yang dilewati akan ditentukan oleh tim Kementerian Perhubungan.
“Jalur kereta Kedundang-Bandara ini harus cepat tersedia untuk meningkatkan aksesibilitas penumpang. Harapan kami proyek ini bisa selesai tahun ini,” ujarnya.
Adapun proyek pendukung BIY kedua yang tengah disiapkan adalah kawasan aerocity. Kawasan yang terpisah dari bandara akan menjadi area penyangga utama bagi bandara.
Hasto mengatakan, sesuai kajian bersama dengan tim amdal Pemda DIY, kawasan aerocity yang sudah masuk dalam Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) akan berada di sisi timur Kulonprogo.
“Penempatan di sisi timur ini menurut kami akan memiliki dampak besar pada pertumbuhan ekonomi di kawasan Menoreh yang ada di sisi barat. Kami targetkan perizinan Peraturan Bupati bisa keluar tahun ini,” jelasnya.
Jika kawasan ini sudah tersaji dalam bentuk peta, Hasto yakin investasi akan segera masuk. Untuk itu, langkah ini perlu mendapat respon secepat mungkin.
Secara terpisah, Humas PT KAI DAOP 6 DI Yogyakarta Eko Budiyanto menyambut baik perkembangan jalur kereta api bandara. Namun mengenai teknis pembangunan dan pengoperasiannya, sepenuhnya menjadi wewenang Satuan Kerja Dirjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan.
“Tapi kehadiran jalur itu akan sangat mendukung sebab penumpang bisa langsung masuk bandara dengan kereta api seperti di Kualanamu, Medan. Saat ini penumpang dari Yogyakarta ke bandara hanya dilayani kereta bandara yang berhenti di Stasiun Wojo,” ujarnya.
Sejak beroperasi 6 Mei lalu, kereta api bandara telah mengangkut 988 penumpang dengan rincian penumpang Stasiun Maguwo-Wojo sebanyak 542 orang dan Wojo-Maguwo 446 penumpang. Untuk jalur Stasiun Wojo-BIY dan sebaliknya, saat ini dilayani bus Damri.