Depok, Gatra.com - Komandan Sekolah Staff dan Komando Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI-AL) Laksamana Muda (Laksda TNI) Amarulla Octavian atau yang kerap disapa Octavian memberikan tanggapan terkait insiden kapal pengawas perikanan Vietnam yang dengan sengaja menabrakkan diri ke KRI Tjiptadi-381 saat melakukan patroli di Natuna Utara.

Octavian menjelaskan secara sosiologis hal itu merupakan dampak dari belum adanya kesepakatan perbatasan yang jelas antar kedua negara.

"Wilayah tersebut masih delimitasi jadi memang harus diselesaikan secara diplomasi," sebutnya pada Gatra.com usai mengisi Kuliah Umum Sosiologi Militer di Universitas Indonesia (UI) bertajuk 'Militer dan Globalosasi di Era Revolusi Industri 4.0', Senin (13/5).

Ia juga menyebut permasalahan ini harus segera diselesaikan dengan cara diplomasi untuk mempermudah kerja sama antar negara. "Harus cepat diselesaikan, mungkin kita bisa saja berdiplomasi untuk mempercepat sehingga kalau batas laut itu sudah jelas maka kita akan lebih mudah kerja sama," ujarnya.

Lulusan Jenjang Strata 3 (S3) atau program doktoral di Sosiologi UI ini menjelaskan, akibat insiden itu membuat masing-masing negara mengalami ketegangan yang jika tidak segera diatasi akan terus meningkat ketegangan antar negara.

"Kalau kita selalu siaga terus, berarti memang terjadi ketegangan dan sangat rentan ketegangan ini meningkat eskalasinya," ujar Octavian.