Banda Aceh, Gatra.com - Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Daerah Aceh Helvizar Ibrahim melakukan pemantauan kebutuhan bahan pokok di sejumlah pasar tradisional dan pasar modern di wilayah Kota Banda Aceh.
Selain itu, Plt Sekda yang didampingi Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Aceh, M. Raudhi, melakukan pengecekan terhadap stok beras di gudang Bulog Aceh di Lambaro, Aceh Besar.
Turut hadir juga dalam kegaiatan itu, Kadivre Bulog Aceh, Sabaruddin Amrullah, Kepala BI Aceh Zainal Arifin Lubis, Kepala Dinas Pertanian Aceh Abdul Manan, Ketua Tim Satgas Pangan Polda Aceh Kombes Saladin, serta sejumlah pihak terkait lainnya.
Plt Sekda Aceh menyatakan, pihaknya melakukan pemantauan ini untuk memastikan ketersediaan stok dan kestabilan harga bahan pangan pokok selama bulan Ramadan dan Idul Fitri 1440 hijriyah.
"Dari pemantauan yang kami lakukan di dua pasar tradisional yakni Pasar Peunayong dan Pasar Lambaro harga kebutuhan pokok selama bulan puasa masih stabil," kata Helvizar kepada wartawan di Lambaro, Aceh Besar, Senin (13/5).
Meskipun hampir semua bahan pokok stabil, namun, kata dia, ada barang kebutuhan pokok yang masih mahal yakni bawang putih masih berkisar Rp 55.000 per kilogramnya.
"Kita harapkan dalam waktu dekat ini, harga bawang putih bisa stabil kembali yakni bekisar Rp35.000-40.000 per kilogramnya dengan adanya stok bawang yang mencukupi," ungkapnya.
Meskipun demikian, kata Plt Sekda Aceh, pihaknya akan terus melakukan peninjauan ke sentra-sentra pasar seperti hari ini. Kegiatan ini akan dilakukan secara berkala, dan seyogyanya dilakukan secara masif di seluruh kabupaten/kota.
"Apabila diperkirakan persedian barang kebutuhan pokok minim dan berpotensi memicu kenaikan harga, Pemerintah Aceh dan instansi terkait bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) dapat mengantisipasinya, seperti menggelar operasi pasar (OP) gabungan," jelasnya.
Selain itu, tambah Plt Sekda, Pemerintah Aceh melalui Dinas Pertanian dan Perkebunan juga menggelar pasar tani selama bulan Ramadan setiap pekannya.
"Pasar tani merupakan pasar yang menjual bahan pokok kebutuhan masyarakat dengan harga lebih murah dari harga pasar, karena disubsidi Pemerintah Aceh," katanya.
Sementara itu, Kepala Disperindag Aceh M. Raudhi mengatakan, pihaknya akan terus melakukan pemantauan di pasar untuk mengantisipasi bila terjadi lonjakan harga kebutuhan pokok rumah tangga menjelang hari Raya Idul Fitri.
"Jika ada sejumlah kebutuhan pokok naik, maka pihaknya akan segera menggelar pasar murah untuk menekan gejolak harga tersebut," ujar M. Raudhi di sela-sela pemantauan tersebut.
Ia juga menyatakan, pasar murah yang difasilitasi Pemerintah Aceh terbukti sangat membantu meringankan beban masyarakat, terutama masyarakat kelas menengah ke bawah.
Menurut dia, pemantauan ketersediaan stok bahan pangan pokok masyarakat merupakan langkah antisipatif dan upaya mengendalikan gejolak harga bahan kebutuhan pokok di masyarakat. "Apabila, terjadi kenaikan harga dapat diantisipasi atau dikendalikan dengan menggelar operasi pasar," tambah M. Raudhi.