Depok, Gatra.com - Komandan Sekolah Staf dan Komando Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI-AL) Laksda Amarulla Octavian menjelaskan bahwa untuk menghadapi globalisasi dan pesatnya kemajuan zaman, maka TNI khususnya TNI AL harus memiliki kompetensi prajurit yang mumpuni dalam penguasaan teknologi.
"Iya jadi solusinya sekarang adalah kebijakan dari kementerian pertahanan dari Mabes TNI dan Mabes AL untuk meningkatkan kapasitas dan kompetensi prajurit," katanya pada awak media usai mengisi Kuliah Umum Sosiologi Militer Universitas Indonesia (UI) bertajuk 'Militer dan Globalisasi di Era Revolusi Industri 4.0,' di Depok, Senin (13/5).
Octavian menambahkan untuk meningkatkan kompetensi tersebut, pihak TNI sudah membuat program untuk mengirimkan banyak prajuritnya dalam menguasai teknologi persenjataan di tingkat jenjang Sarjana Starata 2 (S2) dan Strata 3 (S3).
Menurutnya itu merupakan hal yang utama jika ingin mengejar ketertinggalan dari negara lain.
"Dalam hal ini, para prajurit kita kumpulkan yang memiliki kemampuan IQ (Intelectual Question) tinggi untuk nantinya belajar teknologi yang dianggap sulit," ujarnya
Adapun Lulusan Jenjang Strata 3 (S3) atau program doktoral di Sosiologi UI ini. Amarulla menjelaskan akan mengirimkan banyak prajurit ke berbagai negara, yang sudah lebih modern dalam penguasaan teknologi militer seperti Rusia, Prancis, Jerman, dan lainnya. Meski penguasaan bahasa masih menjadi kendala bagi personil prajurit TNI.
"Mau tidak mau, suka tidak suka, prajurit TNI kita harus menguasai bahasa-bahasa internasional supaya memahami teknologi di negara lain," katanya.