Jakarta, Gatra.com - Indonesia dipastikan tidak akan menolak tawaran Belt Road Initiative (BRI) yang digagas oleh Cina. Pasalnya, 'campur tangan' Cina dalam ekonomi Indonesia terlampau besar.
"Saya melihat ini dominasi Cina dalam ekonomi Indonesia, baik dari investasi dan perdagangan," kata Direktur Eksekutif Indef Tauhid Ahmad kepada Gatra.com di Jakarta, Senin (13/5).
Kebijakan BRI adalah kebijakan yang terencana didasari oleh semangat China untuk ekspansi ekonomi dan investasi ke seluruh dunia, termasuk Indonesia.
Tauhid menambahkan ekonomi Indonesia sudah semakin terbuka untuk Cina. Tidak hanya itu, ekonomi regional ASEAN juga sangat terbuka dengan negara komunis ini.
Sejak kesekapatan ini ditandatangani, ekonomi Indonesia semakin terbuka terhadap China. Tahun 2013-2018, investasi Cina naik pesat rata-rata 98 % per tahun, mengalahkan Taiwan yang hanya 49,87 %.
Sementara investor tradisional Indonesia yakni Singapura hanya tumbuh 16,49 %, Malaysia 42,85 %, Jepang 8,62 %, Korea Selatan 3,17 %, dan Amerika Serikat malah minus (-) 3,04 %.
"Ini artinya, peran China semakin besar bagi Indonesia sejak kesepakatan tersebut dibuat," jelas Tauhid.