Sarolangun, Gatra.com - Warga Desa Lubuk Kepayang Kecamatan Air Hitam Kabupaten Sarolangun, Jambi dihebohkan penemuan mayat seorang laki-laki di areal perkebunan sawit dalam wilayah desa tersebut, Sabtu (11/5) sekira pukul 20.00 WIB malam saat warga lain sedang disibukkan pelaksanaan ibadah salat tarawih.
"Kami mau mancing, tercium bau tidak sedap. Setelah dicek ternyata ada mayat di tepi sungai. Selanjutnya kami balik untuk memberitahu warga dan melapor ke polisi," kata Kadir, salah satu warga Desa Lubuk Kepayang yang menemukan mayat tersebut kepada Gatra.com, Sabtu (11/5) malam.
Ia mengatakan, lokasi penemuan mayat tersebut berjarak lebih kurang 3 kilometer dari pemukiman warga setempat dan areal itu merupakan wilayah perkebunan sawit dan karet rata-rata masyarakat Desa Lubuk Kepayang.
"Saat mau mancing saya hanya berdua bersama warga lain atas nama Yen, kami sempat ragu sebelum melihat langsung, kami sangka bangkai binatang," kata Kadir.
Aparat Kepolisian Resor (Polres) Sarolangun, Jambi melalui Polisi sektor (Polsek) Kecamatan Air Hitam langsung bergerak cepat sekira Pukul 21.00 WIB setelah mendapat informasi dari masyarakat tentang penemuan mayat berjenis kelamin laki-laki di lokasi kebun tempat korban bekerja di Desa Lubuk Kepayang, Kecamatan Air Hitam.
"Selanjutnya personil Polsek Air Hitam menuju ke TKP sekira pukul 21.20 WIB. Dan tiba di TKP sekira pukul 22.00 WIB mengingat jalan menuju TKP hanya bisa dilalui dengan sepeda motor dan berjalan kaki," kata Kapolres Sarolangun AKBP Dadan Wira Laksana melalui Kapolsek Air Hitam, Iptu Charles M. Sitorus, dikonfirmasi Gatra.com.
Charles Sitorus mengatakan, adapun saat ditemukan posisi mayat telungkup dengan kondisi tidak berbaju dan bercelana namun pada bagian kaki ditemukan benang yang menempel di jaringan kulit korban serta sudah tidak dapat dikenali (membusuk) dengan kaki sebelah kanan sudah tinggal tulang. Dan ditemukan 1 unit SPM Honda Revo warna Hitam diduga milik korban terletak kurang lebih 500 meter dari lokasi korban.
"Setelah ada warga yang mengenali motor yang ditemukan warga, adapun identitas korban diketahui atas nama Yanto Silalahi (29) dengan alamat Simpang Emal, Pauh Seberang, Kecamatan Pauh, Kabupaten Sarolangun," katanya.
Adapun kronologis kejadian berdasarkan pendataan pihak kepolisian menurut keterangan keluarga korban berinisial HB (paman korban), bahwa korban meninggalkan rumah pada Selasa, (7/5) dengan kondisi badan dalam keadaan sehat. Dan HB juga mengenali dan membenarkan bahwa sepeda motor yang ditemukan adalah milik korban.
Menurut Charles Sitorus, HB juga menyatakan bahwa kondisi badan korban benar dalam keadaan sehat namun korban baru sembuh dari depresi atau gangguan jiwa yang mana pernah terjadi dua kali yaitu pada tahun 2011 dan kumat lagi pada tahun 2018, saat ayahnya meninggal.
Menurut keterangan tetangga korban mengatakan, korban memang baru sembuh dari sakit (depresi atau gangguan jiwa) dan sedang ada masalah rumah tangga dengan istrinya. (Sikap dan bahasa korban kasar kepada istrinya).
Dan selain itu menurut keterangan tetangganya, pada Selasa (7/5) pagi, korban pergi berkebun. Sekira pukul 09.00 WIB istrinya pergi (diduga mau pulang ke kampung halaman di Jawa). Korban mendapat telepon dari keluarga dan pulang ke rumah namun tidak mendapatkan istrinya, Lalu korban menyusul istrinya ke loket Family Raya Sarolangun namun tidak menemukan istrinya. Lalu korban pulang ke rumah dan sekira siang hari pukul 11.00 WIB korban pergi lagi dan diketemukan sudah menjadi mayat pada hari Sabtu, (11/5).
"Sampai saat ini penyidik masih menggali keterangan para saksi, mengumpulkan fakta-fakta di TKP dan mendalami penyebab kematian korban," kata Charles Sitorus.