Washington DC, Gatra.com – Detective Pikachu menjadi film live action pertama dari waralaba Pokemon, karya Satoshi Tajiri. Film yang diadaptasi dari video game ini memiliki kualitas CGI (Computer Generated Imagery) yang cukup bagus.
Meskipun begitu, alur ceritanya lemah dan mudah ditebak. “Alasan yang membuat ceritanya kacau adalah karena semua orang hanya berfokus pada visualnya saja,” kata kritikus film, Alan Ziberman, seperti dilansir dari CNBC, Jumat (10/5).
Hal itu juga dibenarkan oleh pengisi suara Pikachu, Ryan Reynolds. Ia mengatakan, bahwa ada beberapa penulis naskah yang mengerjakan cerita film ini. Sayangnya, kesemua penulis naskah itu tidak dapat menahan ego mereka untuk membuat cerita seperti yang mereka inginkan.
Bukan dengan mengikuti alur yang dibuat oleh penulis pertama. “Bahkan aku juga ikut menulis skenario ceritanya. Aku harus memastikan, jenis suara pikachu itu bekerja dengan baik, seperti yang aku inginkan atau tidak,” akunya.
Selain itu, layaknya film-film hasil adaptasi video game lainnya, Detective Pikachu juga memiliki kekurangan lain. Saat menonton film ini, akan ada perasaan mengenai suatu yang hilang. Menonton film itu tidak semenarik saat memainkan gimnya.
"Alasan yang membuat ceritanya kacau adalah karena semua orang hanya berfokus pada visualnya saja,” kata kritikus film, Alan Ziberman
Meskipun begitu, banyak juga penonton menyukai film ini karena film ini lucu dan sangat menghibur. Sejauh ini, 87% dari jumlah penonton telah memberikan komentar positif mereka.
Dalam situs Rotten Tomatoes, sebuah film yang mendapatkan skor 20% sampai 30% akan mendapat peluang lebih besar untuk memenangkan box office.