Mataram, Gatra.com - Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Mataram, Nusa Tenggara Barat, menemukan kerupuk tempe mengandung bahan berbahaya jenis boraks.
Kerupuk tempe yang dijual oleh seorang pedagang pangan olahan dan takjil di pinggir Jalan Airlangga tersebut, terbukti mengandung boraks setelah dilakukan uji sampel di mobil laboratorium BBPOM Mataram.
Kepala BBPOM Mataram, Ni Gusti Ayu Nengah Suarningsih, mengakui kerupuk tempe yang dijual terbukti mengandung boraks setelah dilakukan uji sampel di mobil laboratorium BBPOM Mataram.
“Infonya temuan kerupuk mengandung boraks ini berulang-ulang. Tahun lalu juga begitu. Sejak awal puasa pihaknya telah memeriksa sebanyak 83 jenis sampel dalam kegiatan pengawasan produk pangan olahan dan takjil di Kota Mataram,” kata Ni Gusti Ayu di Mataram, Sabtu (11/5).
Dikatakan Gusti Ayu, kegiatan ini bertujuan untuk memastikan tidak ada penggunaan bahan berbahaya dan beracun, berupa rhodamin, formalin dan boraks dalam produk pangan olahan dan takjil, sehingga aman dikonsumsi oleh warga saat berbuka puasa.
Gusti menambahkan, pihaknya juga memeriksa sambal pelecing, sirup, es campur, dan produk lainnya. Tapi hanya kerupuk yang positif mengandung bahan berbahaya jenis boraks.
Menurutnya, pengawasan produk pangan olahan dan takjil berbuka puasa Ramadhan tersebut juga melibatkan Dinas Perdagangan NTB, Dinas Perindustrian NTB, Dinas Ketahanan Pangan NTB, dan unsur Satuan Tugas Pangan Polda NTB.