Seoul, Gatra.com - Uji coba rudal kedua Korea Utara pada Kamis (9/5) memberikan pertanda serius mengenai perkembangan senjata jarak dekat baru yang dapat digunakan dengan cepat dan efektif dalam setiap perang dengan Korea Selatan dan Amerika Serikat. Hal ini diungkapkan para pengamat yang memperlajari gambar peluncuran rudal Korea Utara terbaru.
Reuters melaporkan, pekan lalu, pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mengawasi penerbangan pertama senjata yang belum teruji sebelumnya. Menurut pakar, rudal yang relatif kecil dan cepat, dipercaya akan lebih mudah untuk disembunyikan, diluncurkan, dan bermanuver dalam penerbangan.
Uji coba itu meningkatkan ketegangan setelah KTT AS-Korea Utara terakhir rusak pada Februari di Hanoi tanpa ada kesepakatan mengenai senjata nuklir dan program rudal balistik Pyongyang.
Presiden Korea Selatan Moon Jae-in mengatakan, peluncuran itu tampaknya merupakan protes atas KTT yang gagal, sementara Korea Utara beralasan bahwa tes itu sebagai kegiatan rutin dan pertahanan diri. Beberapa pengamat mengatakan beberapa tes peluncuran rudal itu bukan hanya untuk pertunjukan politik.
"Tes kedua ini menguatkan bahwa peluncuran ini tidak hanya untuk memperkeruh suasana dan mendapatkan tanggapan AS untuk melanjutkan negosiasi. Mereka mengembangkan rudal yang andalan yang mudah dioperasikan yang dapat digunakan untuk melakukan penyerangan pada Korea Selatan," ujar Grace Liu, salah satu anggota tim pakar rudal di James Martin Center for Nonproliferation Studies (CNS) di California.