Sydney, Gatra.com - Setelah menurunkan perkiraan pertumbuhan ekonomi dan inflasi pekan lalu, Bank Sentral Australia mengisyaratkan untuk menurunkan suku bunga acuan.
Dikutip Reuters, Jumat (10/5), proyeksi tersebut sebagian besar karena penurunan tajam di pasar properti yang merugikan konsumsi dan pendapatan rumah tangga Australia. Reserve Bank of Australia (RBA) mengatakan hal itu dalam pernyataan triwulanan 78 halaman tentang kebijakan moneter.
RBA memperkirakan inflasi akan tetap pada target 2-3% sampai pertengahan 2021. Adapun prospek konsumsi sebagai 'sumber utama ketidakpastian', membuat Bank Sentral memotong perkiraan pertumbuhan domestik untuk kedua kalinya tahun ini menjadi 2,75% dari 3,0%.
Ekonomi Australia melambat tajam menjadi 1,75% pada Juni dari tahun sebelumnya, sebelum naik hingga 2,75% hingga pertengahan 2021.
Itu adalah penurunan peringkat yang luar biasa dari bulan November ketika RBA optimis ekonomi Australia akan tumbuh 3,3% tahun ini dan 3,0% di tahun berikutnya.
"Ini adalah revisi besar untuk pertumbuhan. Anda harus bertanya apakah pertumbuhan turun, inflasi rendah, mengapa pengangguran stabil. Risikonya mereka harus memotong suku bunga, itu hanya masalah waktu,” ujar kata ekonom RBC, Su-lin Ong.
RBA memangkas suku bunga terakhir pada Agustus 2016 ke rekor terendah 1,50%. RBA melihat tingkat pengangguran di posisi terendah dalam delapan tahun terakhir, di mana saat ini sebesar 5,0% hingga Juni 2020 sebelum turun menjadi 4,75% pada tahun berikutnya.