Jakarta, Gatra.com - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan memberikan kartu ATM Dasawisma secara simbolik kepada anggota Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK). Kartu itu diberikan dalam rangka Sosialisasi Aplikasi Pendataan Keluarga Terpadu Satu Pintu oleh Dasawisma.
Anies menambahkan, anggota PKK Dasawisma tersebar di seluruh RT dan RW wilayah DKI Jakarta dengan jumlah mencapai lebih dari 70.900 orang. Anies juga menyebut anggota tersebut sudah memahami persis kondisi tiap keluarga di Jakarta.
"Sekarang mereka mendapatkan tugas untuk melakukan sensus tentang kondisi keluarga di seluruh rumah tangga. Mereka akan mengumpulkan data, ada lebih dari 12 halaman kuisioner (per keluarga)," terang Anies selepas penyerahan kartu ATM secara simbolik di Gedung PKK Melati Jaya, Kebagisan, Jakarta Selatan, Jumat (10/5).
Ia melanjutkan, nantinya Pemprov DKI Jakarta akan akan memiliki informasi yang lengkap, dari mulai data kesehatan, kondisi rumah hingga lingkungan sekitarnya. Pendataan tersebut, menurut Anies, sangat detail. Ia bahkan membandingkan dengan pemerintah, yang digarap oleh Aparatur Sipil Negara (ASN).
"Mereka bisa menjangkau rumah tangga-rumah tangga secara jauh lebih leluasa dibandingkan penjangkauan ASN. Nantinya program kita berujung pada (data) keluarga, baik dari Dinas Sosial, Pendidikan, Kesehatan dan lainnya. Mereka bermitra dengan PKK, dan PKK yang langsung bergerak di masyarakat," jelas Mantan Menteri Pendidikan itu.
Baca juga:
Ulang Tahun ke-50, Anies Baswedan Rayakan Perjuangan Sang Ibunda
PKK Io Kufeu Wakili NTT Bersaing di Tingkat Nasional
Bagi Anies, dengan adanya program tersebut, pendataan menjadi lebih komprehensif, efisien dan sinkron. "Karena kalau tidak, keluarga yang sama bisa mendapat pelayanan yang beda-beda. Dinkes melakukan (pendataan), Dinsos melakukan, Disdik melakukan, yang belum tentu waktu dan ketepatannya sesuai," papar Anies.
Anies mengambil contoh kasus yang kerap terjadi selama pendataan keluarga di Jakarta. Ia menyebut, dalam satu keluarga tidak mampu ada yang menerima kartu subsidi pendidikan, namun anggota keluarga lain tak mendapatkan kartu bersubsidi sosial.
Maka dari itu, Anies berharap aplikasi program satu pintu ini bisa memudahkan jajarannya dalam menjalankan kewajiban lebib baik, sehingga tak ada ketimpangan dalam satu atau antar-keluarga.