Jakarta, Gatra.com - Dalam menjalankan prinsip diplomasi dan menjaga hubungan baik dengan negara sahabat, Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI mengadakan program Beasiswa Seni dan Budaya Indonesia (BSBI) 2019, sebuah program yang mendatangkan puluhan pelajar dari negara sahabat untuk mempelajari seni dan budaya Indonesia. Program ini telah berjalan selama 16 tahun, tepatnya pertama kali dilaksanakan tahun 2003.
"Para peserta yang hadir hari ini di Gedung Pancasila adalah para pemimpin masa depan," ucap Wakil Menteri Luar Negeri RI, Abdurrahman Mohammad Fachir ketika membuka acara di Gedung Pancasila, Kemlu RI, Jumat (10/5).
Di acara pembukaan ini, Fachir menyampaikan bahwa salah satu alasan dari adanya penyelenggaraan acara ini adalah demi menyebarkan nilai-nilai Pancasila ke seluruh dunia.
"Pancasila telah menjadi perangkat utama Indonesia dalam menjaga toleransi, Pancasila juga bisa digunakan untuk menyebar nilai toleransi ke seluruh dunia," tambah Fachir.
Fachir menyebutkan di program BSBI tahun ini ada fenomena baru, yaitu mayoritas dari pesertanya adalah berjenis kelamin perempuan. Total peserta tahun ini 50 peserta perempuan dan 22 peserta laki-laki.
"Mungkin ini faktor Menlu ya, Menlu kita kan sekarang perempuan, jadi banyak perempuan yang termotivasi," ungkap Fachir.