Jakarta, Gatra.com - Ramadan ialah bulan istimewa di mana umat muslim tidak diperbolehkan mengonsumsi makanan dan minuman sejak matahari terbit hingga terbenam. Sebagian orang memanfaatkan momen ini untuk melakukan program diet. Tetapi, bagaimana dengan orang yang memiliki riwayat penyakit lambung atau mag? Apakah mereka diperbolehkan melakukan diet selama berpuasa?
Dokter spesialis sistem pencernaan (gastoenterolog) dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), Prof. Ari Fahrial Syam mengatakan diet boelh dilakukan bagi mereka yang memiliki riwayat penyakit mag. Ini kesempatan bagi mereka yang mempunyai riwayat penyakit maag untuk berdiet, tetapi tentunya dengan catatan.
"Orang yang biasanya makan 3 kali, jadi 2 kali. Tapi benar-benar makan 2 kali. Artinya apa, makan siangnya jangan di tumpuk di malam hari (saat berbuka)," ujar Ari kepada Gatra.com di Jakarta, Jumat (10/5).
Ia menjelaskan, penumpukan porsi makanan yang terjadi justru dapat memicu timbulnya penyakit mag dan gagalnya program diet. Sebab, sebagian orang mengira ketika sudah menahan lapar cukup lama, maka berat badan otomatis turun. Inilah yang memicu mereka melahap berbagai makanan saat berbuka, termasuk makanan yang dilarang bagi mereka.
Penumpukan makanan harus dapat dicegah dengan menetapan porsi normal, tidak menggabung makan siang saat berbuka puasa. Apabila dilakukan dengan benar, tentunya program diet akan berhasil.
"Jangan didobelin, dengan begitu dia akan mencapai pengontrolan berat badan, memang hikmahnya berat badannya turun," jelas Ari.