New York, Gatra.com - Uber Technologies Inc menargetkan meraup dana US$82,4 miliar dari penawaran saham perdana (Initial Public Offering/IPO) mereka. Perusahaan menawarkan harga yang konservatif agar sahamnya tak jatuh seperti yang dialami pesaingnya, Lyft Inc.
IPO Uber mengalami kelebihan permintaan. Namun perusahaan memilih harga yang lebih rendah untuk menghindari terulangnya kejadian IPO Lyft pada akhir Maret, yang harganya sangat tinggi kemudian jatuh dalam perdagangan.
Reuters melaporkan, dalam IPO ini, Uber mematok harga perdana di US$45 per saham, mendekati batas bawah harga yang ditargetkan perusahaan yakni di kisaran US$44-50 per saham.
Raupan dana tersebut akan menjadi nilai IPO terbesar tahun ini. Uber optimis, meski dilatarbelakangi pasar keuangan yang bergejolak, dipicu oleh sengketa perdagangan antara Amerika Serikat dan Cina, serta jatuhnya harga saham Lyft yang turun 23% dari harga IPO pada akhir Maret.
Valuasi Uber dalam IPO hampir sepertiga lebih rendah dari yang diperkirakan oleh para bankir tahun lalu, tetapi masih di atas valuasi terbarunya di private fundraising market, yaitu US$76 miliar.
IPO masih merupakan momen penting bagi Uber, yang telah tumbuh menjadi perusahaan teknologi transportasi terbesar di dunia sejak didirikan 10 tahun lalu.
Seperti Lyft, Uber akan menghadapi pertanyaan ke depan tentang bagaimana dan kapan akan memperoleh laba setelah kehilangan US$3 miliar dari biaya operasional di 2018.
"Pada akhirnya, keberhasilan penawaran Lyft dan Uber dalam IPO akan dinilai berdasarkan kinerja pasca-IPO nya, dan bagaimana perusahaan-perusahaan ini dapat mempertahankan pertumbuhan mereka, sambil bergerak menuju profitabilitas," kata Managing Partner di perusahaan penasihat CohnReznick, Alex Castelli.
Meskipun Uber memoderasi ekspektasi IPO, beberapa analis masih menganggap harga saham terlalu mahal.
“Uber pada dasarnya adalah Lyft 2.0. Model yang bagus, penjualan meningkat. Tapi, sekali lagi, ini matematika California. Itu masih berpotensi kehilangan banyak uang,” kata pengusaha teknologi dan pendiri perusahaan data Sageworks, Brian Hamilton.
Dalam pertemuan dengan calon investor selama dua minggu terakhir, kepala eksekutif Uber Dara Khosrowshahi berargumen bahwa masa depan Uber bukan sebagai perusahaan transportasi saja, tetapi sebagai platform teknologi luas yang membentuk logistik dan transportasi.
Harga IPO adalah rekomendasi dari penjamin emisi Uber, yang dipimpin oleh Morgan Stanley, Goldman Sachs & Co, dan Bank of America Merrill Lynch. Uber akan memulai perdagangan di New York Stock Exchange pada hari Jumat (10/5) waktu setempat dengan simbol "UBER."