Jakarta, Gatra.com - Polemik pelaporan keuangan Maskapai Penerbangan Pelat Merah PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk ditanggapi oleh Wakil Menteri Keuangan sekaligus Ketua Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI) Mardiasmo. Ia menyebut akan membicarakan hal tersebut dengan Dewan Standar Akuntansi (DSAK).
"Kita baru mau mengundang dewan akuntansi, saya sebagai ketua IAI. Saya mengundang dewan standar akuntasi (DSAK) karena dia baru menyiapkan semuanya. Jadi dia akan memberikan pembahasannya," katanya usai mengisi acara di Hotel JS Luwansa Jakarta, Kamis (9/5).
Polemik ini bermula ketika dua komisaris Garuda Indonesia, yakni Chairul Tanjung dan Dony Oskaria menolak menandatangani laporan keuangan 2018 PT Garuda Indonesia. Sebab secara tiba-tiba PT Garuda Indonesia mencatat laba bersih senilai US$809 ribu di tahun 2018.
Hal itu dinilai janggal karena berbalik dengan apa yang terjadi pada tahun 2017, dimana PT Garuda Indonesia merugi hingga US$216,58 juta.
Melihat kejanggalan tersebut Mardiasmo sebut akan melihat transaksi dan MOU Garuda Indonesia. Selain itu juga akan dilihat seluruh catatan keuangan dengan melihat profit yang didapatkan dan eksitingnya.
"Kita akan mengundang dewan standar itu kan bagian badan kehormatan, badan ini kan ada. Mereka sidang dulu. Mestinya dia akan melihat secara detail transakainya, MOU nya," tegasnya.
Ia menyebut akan memeriksa laporan keuangan secara keseluruhan. "Ya semuanya dong (laporan keuangan). yang kita lihat nanti preparenya seperti apa, profitnya bagaimana standar eksisting," tutupnya.