Sleman, Gatra.com - Tudingan petugas pemilu bertindak curang oleh elit politik dan tim suksesnya diduga menjadi salah satu faktor penyebab para penyelenggara pemilu lelah dan depresi. Tudingan itu memunculkan tekanan berlebihan saat mereka menjalankan tugas.
Hal ini diungkapkan oleh Koordinator Kelompok Kerja Kajian Pemilu Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Gadjah Mada Abdul Gaffar Karim di kampus UGM pada Kamis (9/5). Pokja ini berencana melakukan kajian lintas disiplin UGM atas kejadian sakit dan meninggalnya petugas pemilu, .
"Tudingan itu dari berbagai pihak, terutama untuk pemilihan presiden. Tim sukses pilpres sering melontarkan tudingan kecurangan kepada petugas pemilu," kata dosen politik Fisipol UGM ini..
Tudingan kecurangan itu bahkan muncul sebelum pemungutan suara. Tudingan dilancarkan oleh elit politik, bukan dari masyarakat bawah. "Elit politik ini baik dari kubu 01 maupun 02," ucapnya.
Menurut Gaffar, kondisi yang dihadapi petugas pemilu harus dilihat dari berbagai disiplin ilmu. Hal ini untuk mengetahui secara jelas faktor-faktor yang mengakibatkan banyak dari mereka sakit dan meninggal.
"Tidak hanya sakit dan meninggal, tapi kami juga menemukan ada perempuan yang keguguran karena diduga mengalami tekanan," ucapnya.
Dalam mengkaji faktor penyebab petugas pemilu sakit dan meninggal, Fisipol UGM akan melakukan riset dan melibatkan disiplin ilmu dari Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FKKMK) dan Fakultas Psikologi UGM.
Riset ini akan mengkaji sistem penugasan dan pelaksanaan tugas para petugas pemilu, termasuk syarat keterangan sehat yang selama ini hanya jadi syarat administratif.
Rekomendasi kebijakan dari riset ini akan dibahas dengan pemangku kepentingan untuk diterapkan di Pilkada 2020 di Daerah Istimewa Yogyakarta. Harapannya, riset ini dapat memperbaiki sistem pemilu secara nasional.
"Kami berharap dapat melakukan riset yang mendalam, lintas disiplin, melibatkan universitas-universitas di seluruh Indonesia, terutama di daerah-daerah yang menunjukkan angka kejadian cukup tinggi," kata Dekan Fisipol UGM Erwan Agus Purwanto.
Reporter: Ridho Hidayat