Jambi, Gatra.com - Empat rumah di eks lokalisasi Payo Sigadung atau sering disebut 'pucuk' di RT 05 Kelurahan Rawasari, Kecamatan Alam Barajo, Kota Jambi, hangus dilalap si jago merah pada Kamis (9/5).

Kejadian tersebut terjadi sekitar pukul 14.30 WIB. Empat rumah ditempati Sumarno (40), Dodi (30), Herman Saputra (30), dan Joni Paiko (71). Informasi dirangkum Gatra.com menyebutkan, api berasal dari rumah milik Sri (40) yang disewakan kepada Sumarno yang diketahui seorang PNS di salah satu pemerintahan di Jambi. Api baru diketahui istri Dodi, Heni saat sedang menyapu rumah. Tiga rumah lainnya sedang kosong ditinggal pemiliknya keluar.

"Asal api dari rumah Sumarno. Kebakaran diduga dari konsleting arus pendek listrik," kata seorang warga di lokasi kejadian.

Ketua Pemuda setempat, Tomi, belum dapat memastikan menyewa rumah tersebut seorang PNS. Namun menurut Tomi, selama lima tahun menempati Sumarno tidak pernah melaporkan kepada ketua RT maupun warga setempat. "Orangnya kurang berbaur jadi kami tidak tahu pasti, lagian dia tidak pernah melapor," kata Tomi.

Tomi bilang, api berasal dari di belakang rumah dibagian atasnya terdapat bangunan semi permanen. Tidak ada korban jiwa dalam kebakaran, meski begitu kerugian materi diperkirakan ratusan juta. Petugas Damkar Kota Jambi memadamkan api dibantu sejumlah warga. Warga menyebut api tiba-tiba membesar dan membuat panik ratusan warga yang bermukim di sekitar lokasi.

"Sekitar pukul 17.00 WIB api dapat dipadamkan dengan bantuan 9 unit mobil kebakaran. Kami tidak dapat berbuat banyak menyelamatkan barang-barang berharga milik korban. 4 isi rumah hangus terbakar, api cepat menyambar ke rumah lainnya karena ada bangunan semi permanen," kata Tomi.

Saat kejadian, ujar korban Dodi, dihubungi tetangganya. Menurut Dodi, api dengan cepat melalap rumah dan warung kelontong miliknya, hanya kulkas yang berhasil diselamatkan. Dodi juga mengaku sering melihat diduga PNS tersebut dengan mengenakan seragam dinas berwarna hijau, sepertinya PNS di Dinas Kehutanan. Bahkan sebelum kebakaran, para tetangga sempat melihat Sumarno.

"Api mulai menyala setelah 15 menit ditinggalkan oleh orang (Sumarno) tersebut " katanya.

Pantauan Gatra.com di lapangan, Kamis malam ini (9/5), warga sekitar ramai mengerumuni lokasi kebakaran serta membantu memadamkan api yang terlihat masih ada yang menyala dengan peralatan seadanya. Dinas terkait mengirimkan bantuan perlengkapan untuk warga seperti air minum, tikar, selimut, mie instan dan susu. Menurut warga, bantuan tersebut dinilai belum mampu mengurangi beban korban kebakaran.