Purbalingga, Gatra.com – Tiga desa di wilayah selatan Kabupaten Purbalingga merintis makanan olahan berbahan jambu biji. Tiga desa tersebut adalah Desa Karangcengis, Kutawis dan Cipawon, Kecamatan Bukateja yang memang sentra penghasil jambu biji.
Kepala Bidang UMKM pada Dinkop UKM Purbalingga, Adi Purwanto, mengatakan, sementara ini warga hanya menanam jambu kemudian memanen untuk dijual. "Semua masih berupa jambu, sedangkan olahan-olahannya masih kurang,” katanya, Kamis (9/5).
Adi mengemukakan, di Desa Karangcengis bahkan terdapat satu objek wisata berupa Taman Buah Bogar. Namun di tempat tersebut yang belum banyak dijual produk olahan jambu. Sebab itu diperlukan edukasi dan pendampingan agar masyarakat desa mampu menghasilkan olahan makanan berbasis jambu biji.
“Itu (pendampingan dan edukasi) kita coba bersama DKPP Purbalingga dan Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT). Jadi, nanti ada tahapan-tahapan tertentu. Yang pertama kita lakukan adalah praktek pembuatan olahan jambu,” katanya.
Di Desa Kutawis dan Desa Karangcengis, pihaknya terus melakukan pendampingan pembuatan olahan jambu biji. Di Kutawis sudah ada sekitar 13 jenis olahan jambu, sedangkan untuk Desa Karangcengis karena pernah membuat olahan jambu, tinggal pelatihan tentang pengemasan.
“Makanan olahan yang saat ini sudah ada adalah keripik jambu dan kerupuk jambu. Cuma kemasannya belum bagus. Jadi, kami adakan kegiatan pelatihan kemasan,” kata Adi.
Dinkop UKM Purbalingga bersama dinas terkait terus mengadakan berbagai pelatihan membuat olahan jambu biji. Jambu biji, menurut Adi, dapat dibuat menjadi berbagai olahan seperti koktail jambu biji, dodol jambu biji, manisan jambu biji, kerupuk jambu biji, dan beragam olahan lain.
“Nah setelah mereka bisa membuat itu, nanti kita tututi dengan kemasan. Setelah kemasannya bagus, baru nanti kita ke pemasaran. Jadi, ada tahapan-tahapannya,” ujarnya.
Adi mengklaim, kini sudah banyak masyarakat yang antusias dan bisa membuat olahan dari jambu biji. Kurang lebih 25 orang yang nantinya akan dijadikan sebagai pemimpin pembuatan olahan jambu biji di Desa Kutawis dan Desa Karangcengis. “Ada beberapa kader-kader yang kita incar untuk bisa dijadikan leader-nya atau terutama dari generasi-generasi milenial itu yang paling mudah kita sasar untuk olahan jambu biji ini,” katanya.
Dia mengungkapkan, Desa Kutawis juga merupakan salah satu desa yang berkategori zona merah kemiskinan. Pelatihan pembuatan olahan jambu ini diharapkan bisa menjadi alternatif untuk mendongkrak perekonomian masyarakat. Dengan demikian, desa tersebut tidak lagi masuk kategori zona merah.
“Kita arahkan ke Kutawis karena kebetulan desa ini masuk zona merah atau desa miskin sehingga menjadi prioritas kami untuk mengadakan pelatihan di sana,” ucap Adi.