Home Gaya Hidup Magelang Hasilkan 580 Ton Sampah Setiap Hari

Magelang Hasilkan 580 Ton Sampah Setiap Hari

Magelang, Gatra.com – Sebanyak 580 ton sampah dihasilkan warga Kabupaten Magelang setiap hari. Pengolahan sampah mandiri diharapkan menjadi solusi mengatasi membludaknya jumlah limbah padat rumah tangga.

Menurut Kepala Bidang Pengendalian Pencemaran Lingkungan, Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Magelang, Sri Murni Ediyanti, rata-rata warga menyumbang 0,47 kilogram sampah setiap hari. Limbah rumah tangga kebanyakan jenis sampah plastik, sayuran, pembalut, dan popok sekali pakai.

Sampah warga Kabupaten Magelang dibuang ke tempat pengelolaan sampah akhir (TPA) Banyu Urip. Padahal, jika dikelola dengan baik, sampah dapat diolah menjadi kompos atau dijual untuk didaur ulang.

Salah satu upaya pengelolaan limbah rumah tangga adalah membentuk kelompok bank sampah. Bank sampah menampung dan memilah sampah warga yang memiliki nilai jual.

Di Kabupaten Magelang, saat ini, terdapat 586 bank sampah yang tersebar di 21 kecamatan. Bank sampah diklaim mampu mengurangi 4,7 persen jumlah sampah di Magelang.

Selama periode tertentu, peserta bank sampah biasanya menerima insentif berupa pembagian paket sembako atau jalan-jalan wisata. “Harapan kami adanya bank sampah mampu mengatasi masalah sampah di tingkat rumah tangga,” kata Sri Murni Ediyanti di kantornya, Kamis (9/5).

Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Magelang menargetkan pembangunan 1.000 bank sampah pada  2020. Ditargetkan,  pada 2025  Kabupaten Magelang bebas dari penumpukan sampah.

Selain itu warga juga didorong membuat lubang penampungan sampah di sekitar rumah. Sampah organik, pembalut, dan popok sekali pakai dapat dibuang di lubang ini. “Kami sarankan membuat lubang untuk menanam popok atau pembalut itu dengan cara disobek, dikeluarkan dalamnya. Itu tidak mengandung limbah berbahaya. Malah mengandung amoniak yang juga bisa menjadi pupuk organik,” ujar Sri.

Warga juga diminta mengurangi sampah kantong plastik dengan cara membawa tas belanja sendiri. Sosialisasi mengurangi penggunaan kantong plastik akan dilakukan hingga tingkat desa dan pasar tradisional.

“Penggunaan plastik kita ganti dengan daun dan kertas yang bisa terurai dalam tanah. Nanti kita beri surat edaran ke pedagang di pasar tradisional, usaha katering agar mengurangi penggunaan plastik.” kata Sri. 

 

 

2777