Jakarta, Gatra.com - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bapennas), Bambang Brodjonegoro menyebut sudah banyak lembaga atau institusi yang ditutup karena dilebur atau dibubarkan lantaran dianggap sudah tidak relevan.
Bambang menjelaskan, pihak yang terlibat langsung proses perampingan ini adalah Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kementerian PAN-RB).
"Ini sebenarnya proses yang sudah lima tahun berjalan. Kemenpan RB lebih tahu ini, bahwa sudah cukup banyak institusi yang ditutup karena digabung atau karena memang dianggap sudah tak relevan lagi," jelas Bambang di sela-sela Musrenbangnas 2019 di Shangri-La, Jakarta Selatan, Kamis (9/5).
Baca juga: Bappenas: Musrenbangnas Jadi Arah Pembangunan Nasional
Lebih lanjut, mantan Menteri Keuangan tersebut menegaskan bahwa langkah ini diambil atas amanat dari Presiden Joko Widodo (Jokowi). Ia menyebut, perampingan ini adalah bentuk dari efisiensi birokrasi.
"Kedepannya, yang dimaksud Bapak Presiden adalah tak sekadar menutup, tapi melakukan efisiensi birokrasi tanpa mengorbankan fungsi utama dari birokrasi itu sendiri," papar Bambang. Baca juga: Bappenas Klaim RPJMN 2020-2024, Bisa Capai Pertumbuhan Ekonomi 6%
Sebelumnya, rencana perampingan birokrasi sudah dicanangkan sejak awal Jokowi-Jusuf Kalla memegang kendali pemerintahan 2014 lalu. Belasan lembaga nonstruktural (LNS) sempat direkomensasikan untuk dirampingkan Kementerian PAN-RB berdasarkan Peraturan Pemerintah dan Peraturan Presiden.