Jakarta, Gatra.com - Teleskop Antariksa Spitzer milik NASA telah menunjukkan bahwa beberapa dari galaksi paling tua di alam semesta ternyata lebih terang daripada yang dikira sebelumnya. Pancaran cahaya yang besar ini adalah hasil dari proses ionisasi radiasi galaksi-galaksi.
Dilansir laman NASA, Rabu (8/5), penemuan ini menjadi petunjuk dalam menguak misteri transformask alam semesta yang tadinya merupakan tempat gelap yang mengerikan menjadi lanskap bintang yang indah seperti hari ini.
Tidak ada yang tahu secara pasti kapan bintang-bintang dalam alam semesta mulai berkembang dengan energi dan kehidupan. Yang jelas, menurut penelitian NASA, bukti yang mereka temukan menunjukkan bahwa antara 100 sampai 200 juta tahun setelah big bang, alam semesta diisi oleh sebagian besar gas hidrogen netral yang baru saja mau membentuk bintang, dan kemudian menjadi galaksi. Baru setelah 1 miliar tahun setelah big bang alam semesta menjadi tempat yang "terang" dengan galaksi-galaksi.
Proses "penerangan" ini disebut sebagai Epoch of Reionization, di mana sebuah alam semesta yang tadinya penuh oleh hidrogen netral, menjadi dipenuhi hidrogen yang ter-ionisasi. Apa yang membuat tiba-tiba terjadi ionisasi secara menyeluruh? Ini masih menjadi misteri.
"Itu salah satu pertanyaan terbuka terbesar dalam dunia observasi kosmos," kata Stephane De Barros, penulis utama penelitian ini dan seorang peneliti di University of Geneva di Swiss.
"Kami tahu itu benar terjadi, tetapi apa yang menyebabkannya? Temuan baru ini menurut saya dapat menjadi petunjuk besar." Tambahnya.