Pekanbaru, Gatra.com - Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Riau menetapkan empat orang anggota geng motor yang masih di bawah umur; MK (15), RG (16), KI (18) dan YV (16), sebagai tersangka dugaan penganiayaan hingga membikinAngga Tri Gumantri 18 tahun, tewas.
Kepala Sub Direktorat III Reserse Kriminal Umum Polda Riau, AKBP Mohammad Khalid mengatakan, Angga tewas setelah mengalami luka bacok di sekujur tubuhnya.
"Kejadian ini Rabu (8/5) kemarin, sekitar pukul 04.00 WIB. Pelakunya ada beberapa orang. Saat itu korban sedang berada di lokasi tawuran di Jalan Soekarno-Hatta, Kelurahan Sidomulyo Barat, Kecamatan Tampan, Pekanbaru," cerita Khalid Kamis siang (9/5).
Korban yang saat itu berada di sekitar lokasi, tiba-tiba diserang oleh sekelompok orang yang menggunakan senjata tajam jenis celurit dan parang.
"Setelah kejadian pagi itu, kita melakukan penyelidikan dan mendapatkan informasi ada beberapa pelaku. Pertama diamankan YV. Setelah dilakukan pengembangan, diamankan lagi tiga rekannya yang lain," rinci Khalid.
Dari hasil penyidikan, masing-masing tersangka yang mayoritas sudah putus sekolah ini, mengakui menyerang korban. "MK berperan mengendarai motor dan membacok korban. Celurit punya dia. RG berperan membacok paha korban. KI berperan membacok daerah punggung dan YV berperan membacok kaki korban," katanya.
Selain tersangka, polisi juga mengamankan beberapa barang bukti antara lain; sebilah parang, 2 bilah celurit, pakaian yang digunakan tersangka saat beraksi, sepeda motor dan pakaian korban.
Meski sudah menetapkan 4 orang tersangka, tapi polisi masih memburu seorang pelaku lagi. "Ada 1 DPO berinisial S. Saat ini masih dalam pengejaran kami dan mudah-mudahan segera tertangkap," katanya.
Keempat tersangka tadi kata Khalid akan dijerat dengan Pasal 338 juncto 170 juncto 351 ayat 4 KUHP. "Mereka akan tetap diproses hukum, tapi lantaran masih anak-anak, akan diberikan pendampingan," katanya.
Untuk mengantisipasi aksi tawuran susulan, tim Polda Riau maupun Polresta Pekanbaru akan melakukan patroli di sekitar lokasi. Dan sebenarnya, jauh hari sebelum insiden itu terjadi, Polda Riau sudah membentuk tim berantas.
"Dua Minggu lalu sudah dibentuk tim pemberantasan geng motor dan preman. Untuk pencegahan, tiap malam tim bergerak ke titik-titik rawan, mengantisipasi terjadinya aksi tawuran atau balap liar yang dilakukan geng motor," ujarnya.
Reporter: Virda Elisa