Pekanbaru, Gatra.com - Imbas mahalnya harga tiket pesawat terbang belakangan telah membikin PT. Angkasa Pura II --- otoritas pengelolaan Bandara Sultan Syarif Kasim (SSK) II Pekanbaru --- merugi hingga Rp12 Miliar. Kerugian ini terjadi sejak Januarilalu.
"Dampak kenaikan harga tiket di Bandara Sultan Syarif Kasim II sejak awal tahun membikin potensial loss yang besar, rata-rata Rp3 miliar perbulan," kata General Manager (GM) PT Angkasa Pura II Pekanbaru, Jaya Tahoma Sirait kepada Gatra.com Kamis (9/5).
Jaya mengaku tak mengetahui pasti kenapa perusahaan maskapai penerbangan menaikkan harga tiket dan hingga kini maskapai juga tak kunjung menurunkan harga meski Menteri Perhubungan Budi Karya sudah berkali-kali memerintahkan untuk menurunkan harga.
"Maskapai hanya bilang bahwa salah satu penyebab kenaikan harga tiket adalah Avtur. Tapi kalau kita tengok, harga Avtur dalam negeri relatif sama kok dengan di luar," katanya.
Walau alasan kenaikan harga tiket tadi belum ada yang masuk akal, PT Angkasa Pura II enggak punya kewenangan untuk menekan harga tiket, sebab posisinya hanya sebagai penyelenggara. "Kami hanya bisa menghimbau saja," ujarnya.
Jaya merinci, selain penerbangan domestik yang mengalami penurunan --- sekitar 28 penerbangan datang dan berangkat perhari --- penerbangan internasional juga cenderung lesu.
Salah satunya adalah maskapai Air Asia yang sudah membatalkan penerbangan ke Kuala Lumpur, Malaysia, sejak 7 hingga 23 Mei 2019.
"Alasan operasional, tapi biasanya karena memang jumlah penumpang yang sedikit," katanya.